Pilpres 2024
Yusril Bicara Soal Pendamping Prabowo: Cawapres Bukan Hanya Elektabilitas
Yusril Ihza Mahendra menyatakan siap maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
"Yang penting itu bagaimana kemampuan orang dari segi pengalaman, dari segi pengetahuan, pengalaman dan kapasitas pribadi artinya itu moralitas keberanian ketangguhan dan kesanggupan bekerja di bawah tekanan-tekanan," kata dia.
"Karena itu memang tidak mudah memimpin negara sebesar ini yang letaknya sangat strategis yang cukup potensial berkembang menjadi negara maju," sambung Yusril.
Kendati demikian, apabila tetap berpatokan pada sisi elektabilitas, dirinya meyakini memiliki kekuatan yang dapat mendongkrak Prabowo Subianto.
Adapun keyakinannya itu didasari karena dirinya akan merasa optimistis bisa meraup suara di Sumatera.
Tak hanya basis geografis, Yusril juga meyakini kalau akan banyak sosok muslim Dalam konteks dukungan suara Muslim, Yusril menyebut dia sebagai sosok yang moderat. Dia menilai sosok yang dibutuhkan untuk Indonesia ke depan adalah persona yang mampu menjaga kebhinekaan.
"Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, saya melihat Islam bisa menjadi perekat yang kuat buat membawa bangsa ini menjadi semakin kuat dan maju," ungkap Yusril.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyatakan, dirinya siap untuk maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024.
Kesiapannya itu didasari jika memang penentuan dalam memilih cawapres potensial yang ada saat ini di Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengalami kebuntuan atau deadlock.
"Dan memang di koalisi ini kekuatan tarik-menarik cukup besar, dan bagi saya sendiri sebenarnya saya hanya memposisikan diri saya itu sebagai satu mungkin alternatif (cawapres) terakhir ketika semuanya deadlock," kata Yusril saat ditemui awak media di Kawasan, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023).
Tak hanya itu, mantan Menteri Hukum dan HAM RI itu menyebut, dirinya juga bisa menjadi calon yang paling dapat dikompromikan kepada partai-partai koalisi.
Lebih lanjut, Yusril bahkan siap melepas jabatannya dari kursi Ketua umum PBB untuk menunjukkan kalau dirinya merupakan sosok yang paling kompromistis, mengingat PBB tidak berada di parlemen saat ini.
"Dan ini bisa menjadi calon kompromistis di antara semuanya," kata Yusril.
"Bisa saja saya dengan pertimbangan Itu diminta untuk mengundurkan diri sebagai ketua umum PBB jadi lebih merupakan sebagai orang perseorangan untuk maju ke pencalonan presiden ini sehingga bisa kompromistis bisa diterima oleh partai-partai koalisi yang lain," tukasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.