Blusukan ke Bandung Barat, Ganjar Bicara Soal Perhitungan Upah Buruh

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo blusukan menyambangi seorang rumah buruh di Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), Selasa (3/10/2023).

Kedatangan mantan Gubernur Jawa Tengah ini disambut riuh ribuan buruh dan masyarakat yang telah menunggu kedatangannya.

Turut mendampingi Ganjar, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) sekaligus Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Ganjar Andi Gani Nena Wea dan Ketua Relawan Buruh Sahabat Ganjar Provinsi Jabar Kiki Permana Saputra.

Ganjar terlihat tak segan memasuki gang-gang sempit untuk menuju rumah salah satu anggota Relawan Buruh Sahabat Ganjar.

Di sana, Ganjar makan bersama secara sederhana sambil lesehan diselingi dialog dengan para buruh.

Andi Gani mengatakan, KSPSI sebagai konfederasi buruh terbesar dengan jutaan anggota di Indonesia melalui sayap pemenangan Relawan Buruh Sahabat Ganjar dipastikan all out memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres mendatang.

"Hari ini Mas Ganjar datang ke Bandung Barat, selanjutnya kami akan ajak ke Sumedang, Bandung, dan Cimahi ke basis-basis buruh, sehingga bisa mendengar aspirasi buruh," kata Andi Gani dalam keterangan yang diterima, Selasa.

Bicara Soal Upah Buruh

Di rumah buruh, Andi Gani meminta kepada Ganjar Pranowo untuk merubah sistem pengupahan dengan kembali menggunakan survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

Formula tersebut dianggap lebih memenuhi rasa keadilan buruh dan tidak ada ketimpangan upah antar wilayah.

Sementara, Ganjar mengaku senang bisa menyapa dan mendengar aspirasi para buruh. "Alhamdulilah hari ini bisa menyapa para buruh, dikasih makan sayur lodeh enaknya luar biasa , sholat magrib bareng, tentunya sambil mendengar agenda perjuangan buruh," kata Ganjar.

Ganjar menuturkan, persoalan upah buruh banyak dibicarakan dalam dialog. Hal ini disampaikan agar kedepan buruh lebih sejahtera.

"Kita dialog bagaimana menghitung upah, apakah kita masih mau menggunakan rezim upah minimum atau ada cara yang lain, apakah menghitung berdasarkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi atau menghitung lagi dengan survei KHL," tuturnya.

"Tentunya ini tidak cukup, bagaimana investasi juga bisa masuk agar tenaga kerja bisa terserap yang tidak terserap bisa disiapkan kewirausahaan," sambung Ganjar.

Ganjar mengaku telah puluhan tahun berhubungan baik dengan buruh. "Kalau ada yang mau diputuskan termasuk UU Cipta Kerja saya selalu kontak (Andi Gani) setiap hari. Agak berkelahi juga sih ya tapi diskusinya asyik. Jadi kita buka ruang perdebatan yang menarik," ujarnya.

Terkait ditolaknya gugatan buruh terhadap UU Cipta Kerja oleh Mahkamah Konstitusi, Ganjar meminta untuk segera diperbaiki.