Pilpres 2024
Ketua TPN Ganjar Presiden Arsjad Rasjid Akui Bertemu Jokowi: Kita Bikin Politik Sejuk
Ketua TPN Ganjar Presiden Arsjad Rasjid mengungkapkan telah berbicara bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat mengungkapkan telah berbicara bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Arsjad Rasjid, nama pangilannya, bertemu Presiden Jokowi setelah dia ditunjuk Ketua Umum PDI Perjuangan dan ketua umum parpol koalisi pendukung Ganjar, sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP).
Lelaki kelahiran Jakarta, 16 Maret 1970 itu mengatakan, perbincangan tersebut terjadi setelah 4 September 2023, hari di mana ia ditunjuk menjadi Ketua TPN GP.
Dalam perbincangan tersebut, Arsjad menyebut Jokowi mendukung siapa pun bakal calon presiden yang ingin membantu bangsa Indonesia berproses.
Menurut dia, pada intinya, sudah waktunya perpolitkan Indonesia berhenti ribut. Arsjad bilang, Pemilu 2024 adalah momentum berpolitik untuk asyik-asyikan.
"Kita bikin politik itu sejuk," kata Arsjad dalam wawancara khusus bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di studio utama Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Baca juga: Arsjad Rasjid Merasa Terhormat Dipercaya Megawati Jadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden
Dalam beberapa kesempatan sebelum berita mengenai dirinya menjadi Ketua TPN GP muncul ke publik, Arsjad juga mengatakan kerap berbincang soal pemilihan presiden 2024 bersama Jokowi.
Satu hal yang ditekankan, ia mengaku tak pernah bicara nama-nama bacapres dengan Jokowi.
Hal yang mereka berdua bicarakan selalu soal karakter, apa yang dibutuhkan Indonesia ke depannya, serta tantangan dan masalah ekonomi.
"Beliau sangat khawatir (mengenai pereknomian) dan saya juga sepaham dengan Pak Jokowi," ujar Arsjad.
Baca juga: Ganjar Pranowo Rapat Perdana TPN Bersama Parpol Pendukung, Arsjad Rasjid dan Andika Perkasa Hadir
Satu hal yang menjadi pembahasannya dengan Jokowi adalah Indonesia 10 hingga 15 tahun ke depan.
Pertanyaan yang kerap muncul bila melihat Indonesia di tahun-tahun mendatang adalah apakah bisa keluar dari perangkap pendapatan menengah (middle income trap).
Kemudian, Arsjad mengatakan perbicangannya dengan Jokowi juga bagaimana agar bisa mengoptimalisasi bonus demografi.
"Tantangan di luar yang saya bisa atasi dan persataun kesatuan kita bisa jaga, kita bisa menjadi negara maju, dan kita bisa membuat rakyat kita lebih sejahtera, lebih makmur, dan penuh keadilan," ujar Arsjad.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.