Pilpres 2024
Peta Koalisi Partai Parlemen Pendukung Prabowo, Ganjar, dan Anies saat Ini
Simak kekuatan partai koalisi dari tiga bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024 mendatang per Jumat (22/9/2023) sore.
TRIBUNNEWS.COM - Simak kekuatan partai koalisi dari tiga bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024 mendatang per Jumat (22/9/2023) sore.
Diketahui, guna mencalonkan capres dan cawapres, partai pengusung diharuskan memenuhi syarat presidential threshold yang telah diatur dalam Pasal 222 UU Pemilu.
Presidential threshold adalah perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya.
Baca juga: PSI Belum Putuskan Beri Dukungan ke Prabowo, Tak Mau Terburu-buru: Kita Tunggu Nama Wapresnya Siapa
Lalu, bagaimana situasi kekuatan koalisi partai politik (parpol) dari masing-masing bacapres, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Pertama, ada nama Prabowo Subianto yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari empat partai politik (parpol) di parlemen.
Parpol yang mendukung Prabowo ialah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Kekuatan dari empat partai pengusung Prabowo Subianto jika dijumlah ialah 261 kursi di parlemen pada Pemilu 2019 silam.
Itu berarti kekuatan mereka sekitar 43 persen dari kursi DPR, sudah memenuhi aturan presidential threshold.

Kedua, Ganjar Pranowo saat ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
PDIP dan PPP memiliki jumlah kursi di DPR sebanyak 147 atau sekitar 27 persen.
Ketiga, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin didukung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari tiga partai.
Mereka adalah Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Jika ditotal ketiganya memiliki 167 di DPR atau sekitar 30 persen.
Koalisi Indonesia Maju
Bacapres: Prabowo Subianto
Partai Gerindra
Partai Golkar
Partai Demokrat
Partai Amanat Nasional (PAN)
Jumlah Kursi di Pemilu 2019: 261 kursi
Total Suara: 43 persen
Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo
Bacapres: Ganjar Pranowo
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Jumlah Kursi di Pemilu 2019: 147 kursi
Total Suara: 27 persen
Koalisi Perubahan
Bacapres: Anies Baswedan
Bacawapres: Muhaimin Iskandar atau Cak Imin
Partai NasDem
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Jumlah Kursi di Pemilu 2019: 167 Kursi
Total suara: 30 persen

Koalisi Gemuk Prabowo
Pengamat Politik, Muhammad Al Fatih, mengatakan sosok bacawapres seharusnya tidak hanya unggul dari sisi elektabilitas.
Menurutnya, seorang bacawapres harus mampu membantu bacapres mengakselarasi tantangan, baik regional ataupun global. Mengingat mereka akan mengemban masa jabatan sampai lima tahun ke depan.
"Dengan tantangan krisis dan tatangan global yang terus berubah dengan cepat, maka yang dibutuhkan cawapres bukan saja mampu mendongkrak elektabilitas, tetapi juga mampu membantu dalam mengakselarasi tantangan baik regional ataupun global," katanya dalam sebuah keterangan pada Jumat (22/9/2023).
Al Fatih kemudian mengusulkan nama Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, sebagai bacawapres mendampingi Prabowo Subianto selaku bacapres dari KIM.
Menurutnya, sosok Yusril akan sangat membantu Prabowo, termasuk dalam melanjutkan program yang telah dirintis oleh Presiden Jokowi untuk menjaga kesinambungan dan kelanjutan pembangunan nasional.
Al Fatih kemudian menambahkan, mengingat besarnya dukungan parpol, sebaiknya Prabowo melakukan kalkulasi politik yang jeli.
Ia harus memperhitungkan plus dan minus dari calon wakil presiden yang akan dipilihnya, untuk menghindari gesekan antara parpol pengusung maupun pendukung.
"Saya menyarankan agar Prabowo memilih cawapres dari parpol non-parlemen yang bisa menjadi 'alternatif', yang bisa diterima, baik oleh Gerindra sendiri maupun Golkar, PAN, Demokrat, Gelora dan PSI," terang Al Fatih.
"Bacawapres alternatif itu adalah Ketua Umum PBB, Prof. Yusril Ihza Mahendra," tuturnya.
Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menambahkan sosok Yusril akan menambah kekuatan Prabowo terutama dari sisi hukum dan pengalaman di pemerintahan.
"Yusril akan sangat membantu Pak Prabowo dari sisi hukum ketatanegaraan," tuturnya.
(Tribunnews.com/Deni/Glery Lazuardi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.