Pilpres 2024
Peta Kekuatan Partai Politik Pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 setelah Demokrat Bergabung
Berikut peta kekuatan partai politik pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Di antaranya ada Gerindra, PAN, Golkar, dan Demokrat.
TRIBUNNEWS.COM - Koalisi Indonesia Maju (KIM) resmi menerima bergabungnya Demokrat bersama Gerindra, PAN, Golkar mendukung Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2024, Kamis (21/9/2023).
Bergabungnya Demokrat ini otomatis akan menambah kekuatan Prabowo setelah ditinggal PKB dan Muhaimin Iskandar yang kini memilih Koalisi Perubahan dan menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Lantas, bagaimanakah kini peta kekuatan partai politik pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024?
Diketahui, untuk mencalonkan Capres dan Cawapres, partai pengusungnya diharuskan memenuhi syarat presidential threshold yang telah diatur dalam Pasal 222 UU Pemilu.
Presidential threshold adalah perolehan kursi paling sedikut 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya.
Kini, Prabowo mendapat dukungan dari Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, dan PAN.
Baca juga: Yel-yel Prabowo Presiden Menggema di Lokasi Rapimnas Demokrat
Berikut rincian perolehan kursi partai pendukung Prabowo:
1. Gerindra: 78 kursi
Jumlah suara: 17.596.839 (12,57 persen)
2. Golkar: 85 kursi
Jumlah suara: 17.229.789 (12,31 persen)
3. PAN: 44 kursi
Jumlah suara: 9.572.623 (6,84 persen)
4. Demokrat: 54 kursi
Jumlah suara: 10.876.057 (7,77 persen)
Total Kursi: 261 kursi
Total Suara: 55.275.308 (39,13 persen)
Artinya dengan total 261 kursi di parlemen atau 39,13 persen total suara yang didapatkan Koalisi Indonesia Maju sudah memenuhi batas minimal untuk mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Prabowo Subianto Tiba di Acara Rapimnas Demokrat, Disambut AHY dan Sempat Cipika-cipiki
Profil Prabowo Subianto, Bacapres Koalisi Indonesia Maju Sekaligus Ketum Gerindra

Prabowo Subianto lahir di Jakarta, pada tanggal 17 Oktober 1951.
Prabowo saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Dikutip dari laman kemhan.go.id, Prabowo dilantik menjadi Menhan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada tanggal 23 Oktober 2019.
Menhan Prabowo bertugas dalam Kabinet Indonesia Maju untuk masa jabatan 2019-2024.
Selain menjabat sebagai Menhan, Prabowo juga merupakan ketua umum Partai Gerindra.
Ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra sejak 20 September 2014.
Baca juga: Cawapres Ganjar Belum Diumumkan, PDIP Masih Tunggu Prabowo
Profil Ketum Golkar, Airlangga Hartarto

Dilansir BangkaPos, Airlangga Hartarto lahir di Surabaya, Jawa Timur, 1 Oktober 1962.
Meski lahir di Surabaya, ia meneruskan sekolah menengahnya di Jakarta tepatnya SMA Kanisius, Jakarta, 1981.
Kemudian Airlangga Hartarto melanjutkan perkuliahan mengambil Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta, 1987.
Selesai lulus dari UGM Airlangga Hartarto mengambil pendidikan AMP Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia, USA, 1993.
Airlangga Hartarto saat ini menjabat sebegai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode 2019-2024 pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-K.H Ma'ruf Amin dan Ketua Umum Partai Golkar.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin pada perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Baca juga: Tanggapi Wacana Perjodohan Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024, Sekjen PDIP: Tunggu Momentum
Profil Ketum PAN Zulkifli Hasan

Dilansir Tribunnewswiki, Zulkifli Hasan merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
Zulkifli Hasan lahir di Lampung pada 17 Mei 1962 dari pasangan Hasan dan Siti Zaenab.
Zulkifli Hasan menghabiskan masa kecilnya di Lampung dan kemudian bersekolah di Jakarta, yaitu SMA 53 Jakarta.
Selepas masa SMA, Zulkifli Hasan kemudian melanjutkan di Universitas Krisnadwipayana sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Zulkifli Hasan masuk ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca juga: Puan Bicara Kemungkinan Ganjar Jadi Bacawapres, Gerindra Tegaskan Prabowo Tetap Harus Jadi Bacapres
Pada periode 2004-2009, Zulkifli Hasan menjadi Ketua Fraksi PAN DPR RI.
Dari 2008 hingga 2009, Zulkifli Hasan didapuk sebagai Ketua Panitia Angket BBM DPR dan kemudian dirinya dipercaya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Kehutanan (Menhut) pada Kabinet Indonesia Bersatu (Jilid II).
Pada 8 Oktober 2014, Zulkifli Hasan dipilih sebagai Ketua MPR dengan memenangkan voting di sidang paripurna yang berlangsung dari tanggal 7 Oktober 2014, dengen memperoleh 347 suara.
Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua MPR 2014-2019 dalam paket pimpinan bersama jajaran wakil ketua MPR antara lain EE Mangindaan (Demokrat), Mahyudin (Golkar), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Oesman Sapta Odang (unsur DPD).
Kemudian pada 15 Juni 2022 Presiden Joko Widodo menunjuk Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Baca juga: Soal Peluang Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024, Puan Sebut Ada Kemungkinan
Profil Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
AHY adalah putra sulung dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono).
Ia lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1978.
Sebelum terjun ke dunia politik, AHY berkarier sebagai militer profesional di TNI selama 16 tahun.
AHY menjadi lulusan terbaik dari Akademi Militer tahun 2000 dan meraih penghargaan Presiden RI; Bintang Adi Makayasa.
Saat berdinas di TNI AD, AHY mengemban tugas operasi pemulihan keamanan di Aceh tahun 2002 dan operasi perdamaian PBB di Libanon tahun 2006.
Baca juga: Pengamat Nilai Duet Ganjar-Prabowo Berpotensi Menang Mutlak, Tapi Sulit Terjadi
Tahun 2015, AHY memimpin salah satu satuan pengamanan Ibu Kota, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, dibawah Brigif 1/PIK, Kodam Jaya.
Tahun 2016, AHY didaulat oleh Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.
Sejak itu, ia aktif berpolitik di Partai Demokrat dan diberi tugas sebagai Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) untuk pemenangan Pileg 2019, dengan target 5-10 persen.
Berhasil memenuhi target, AHY kemudian diberi tugas baru sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.
Kini AHY pun menjabat sebagai Ketum Demokrat periode 2020-2025.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Facundo Chrysnha Pradipha/Muhamad Deni Setiawan)(Kompas.com/)(BangkaPos/Vigestha Repit Dwi Yarda)(Tribunnewswiki/Amy Happy Setyawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.