Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Profil Tokoh yang Dulu Berlawanan dengan Prabowo dan Kini Dukung, Aktivis 98 hingga Tokoh Intelijen

Tokoh tersebut beragam, pendukung militan Jokowi di Pilpres 2019 yakni Immanuel Ebenezer, aktivis 98 Budiman Sudjatmiko hingga tokoh intelijen

Kolase TribunJateng/ist
Kolase foto Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko saat Deklarasi Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marnia Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023). Berikut ini profil sejumlah tokoh yang dulu berseberangan arah politik dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 namun kini memberikan dukungan. 

Cukup mengejutkan saat Budiman Sudjatmiko terang-terangan memberikan dukungan kepada Prabowo, padahal di Pilpres 2019 keduanya berlawanan arah politik.

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Budiman Sudjatmiko lahir di Cilacap, 10 Maret 1970.

Ia dikenal sebagai seorang politisi dan mantan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

Mengenai pendidikannnya, Budiman sewaktu kecil menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor.

Lalu, ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Cilacap dan lulus tahun 1986.

Budiman pun melanjutkan di SMA Negeri 5 Bogor dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, lulus tahun 1989.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Budiman menempuh pendidikan sekolah tinggi di Universitas Gajah Mada.

Tak selesai kuliah di UGM karena sesuatu hal, lalu Budiman melanjutkan pendidikan Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.

Baca juga: Prabowo Sebut Kurang dari Satu Jam Putuskan Terima Tawaran Jokowi Masuk ke Pemerintahan 

Perjalanan Karier Budiman

Budiman mengawali kariernya sebagai seorang aktivis.

Ketika duduk di bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Budiman Sudjatmiko pernah terlibat dalam gerakan mahasiswa.

Budiman terjun sebagai community organizer yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi.

Pada tahun 1996, Budiman mendeklarasikan Partai Rakyat Demokrasi (PRD) Partai Rakyat Demokratik.

Buntut pembentukan partai tersebut, Budiman Sudjatmiko dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara.

Partai Rakyat Demokratik dianggap menjadi dalang yang memicu kerusuhan di Jakarta pada 27 Juli 1996.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved