Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Alasan Ahmad Sahroni Batal Laporkan SBY ke Bareskrim, Singgung Sosok Surya Paloh dan Anies

Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni batal melaporkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/9/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/9/2023), hari ini.

Dalam tayangan video di kanal YouTube Tribunnews, Sahroni menyatakan, sebenarnya berniat melaporkan melaporkan SBY atas dugaan berita bohong atau hoaks.

Namun, ia mengatakan, niatnya urung dilakukan karena adanya perintah dari Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh.

"Secara pribadi ingin melaporkan, tapi tadi saya di jalan menelepon Ketua Umum bahwa saya akan melakukan pelaporan. Tapi Pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan."

"Jadi, saya nih sebenarnya udah siap melaporkan, tapi tadi perintah Ketua Umum untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan," katanya, di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Selain itu, lanjut Sahroni, calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan juga melarangnya.

"Kebetulan tadi Pak Anies juga me-WhatsApp saya untuk meminta juga yang sama, Pak Anies ingin fokus ke depan, dalam strategi kemenangan," ucap Sahroni.

Baca juga: Sahroni Buka Suara Soal Isu NasDem dan PKB Bakal Berkoalisi

Sebelumnya, Sahroni sempat menjelaskan mengapa dirinya berniat melaporkan ayahanda dari Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini.

"Saya ingin melaporkan seseorang terkait apa yang diucapkan pada tangal 25 Agustus bahwasanya saya ada di dalam ruang itu. Mengklarifikasi bahwa apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan nggak ada, tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar."

"Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka. Tidak ada bahwa Anies AHY akan dideklarasikan awal September, jadi nggak ada. Selama 2 jam saya di dalam ruangan itu (saat ikut Anies bertemu SBY) adalah menerima cerita tentang pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004," jelas Sahroni.

"Beliau cerita terkait apa yang pernah terjadi pada dirinya," imbuhnya.

Lebih lanjut, Sahroni kembali menceritakan mengapa secara pribadi dirinya melaporkan SBY.

"Mengklarifikasi bahwa apa yang disampaikan Pak SBY yang tadi saya sebutkan tidak benar, itu bohong, tapi dalam perspektif politik harusnya seorang mantan presiden menyampaikan secara utuh sebenarnya apa yang terjadi pada tanggal 25 Agustus, itulah pokok masalah kenapa saya hadir di sini."

"Cuma karena perintah Ketum Pak Surya mengatakan tidak boleh, maka saya urungkan niat untuk tidak jadi melaporkan Pak SBY," jelas Sahroni lagi.

Ketua Umum (Ketum) HDCI Ahmad Sahroni.
Ketua Umum (Ketum) HDCI Ahmad Sahroni. (istimewa)

Diketahui, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, SBY, sebelumnya menyatakan, pengkhianatan yang dilakukan Partai Nasdem dan Anies Baswedan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan sangat mengejutkan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved