Pilpres 2024
Prabowo Beri Nama Koalisi Indonesia Maju, Tak Dipersoalkan PDIP, Dikritik Keras Relawan Ganjar
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mendapat respons pro dan kontra atas penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju bagi poros pendukungnya.
Penulis:
Milani Resti Dilanggi
Editor:
Tiara Shelavie
Meski demikian, Djarot memastikan tak ada intervensi dari Jokowi atas penggunaan nama koalisi tersebut.
"Pak Jokowi sudah sampaikan bahwa beliau itu bukan ketua umum partai. Jadi beliau sebagai Presiden Republik Indonesia."
"Sehingga tidak mengintervensi atau ikut campur tangan terhadap kedaulatan masing-masing partai politik," kata Djarot.
Dikritik Keras Relawan Ganjar
Sementara itu, penggunaan nama koalisi Indonesia Maju itu mendapat kritikan keras dari Relawan Ganjar.
Ketua Umum Relawan Ganjarian Spartan, Mohamad Guntur Romli, menilai nama koalisi tersebut melanggar hak cipta dan tidak punya malu.
Guntur Romli mengatakan, Koalisi Indonesia Maju adalah nama koalisi 10 partai politik (parpol) yang mendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Dalam koalisi waktu itu, tidak ada Gerindra," kata Guntur, kepada Tribunnews.com, Selasa (29/8/2023).
"Karena Prabowo dan Gerindra serta koalisinya, termasuk di dalamnya PAN dan PKS, membuat Koalisi Indonesia Adil dan Makmur," lanjutnya.

Menurut Guntur nama tersebut tak bisa dicatut oleh pihak di luar koalisi.
"Karena itu, kalau Prabowo menamakan koalisinya saat ini dengan nama yang sama berarti pelanggaran terhadap hak cipta dan pencatutan tanpa malu," ungkap Guntur.
Menurut Guntur, apa yang dilakukan Prabowo hanya upaya untuk menjual dan memanfaatkan nama Jokowi.
"Prabowo hanya terus berusaha menjual dan memanfaat nama Jokowi, untuk menutupi isu-isu negatif yang saat ini terus menyerbu Prabowo," ungkapnya.
Guntur pun menilai Prabowo tak kreatif karena hanya mendompleng nama Jokowi saja.
Justru baginya, dengan memaksa memakai nama lama, semangat Prabowo malah mundur, bukan maju.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.