Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Elektabilitas Prabowo Dinilai Terus Naik Usai Koalisi Bertambah, Pendamping Jadi Pembahasan Penting

partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung bakal capres Prabowo Subianto.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berfoto bersama usai menandatangani kerjasama politik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023). Pada momen tersebut Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024. Deklarasi dukungan ini disampaikan langsung oleh Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan di hadapan Prabowo dan Muhaimin Iskandar sebagai pembentuk KKIR yang dihadiri para elite partai politik. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung bakal capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Bergabungnya kedua partai itu disebut bakal menambah kekuatan dan elektabilitas Prabowo saat ini. Hal tersebut sebagaimana dikatakan CEO Strategi Lingkar Nusantara, Aldhi Bakti Prabowo

Aldhi menyatakan basis-basis kekalahan pasangan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa Provinsi di Kalimantan, Sulawesi serta wilayah Indonesia Timur, bisa ditutupi oleh kekuatan koalisi saat ini.

"Kehadiran mereka bisa menjadi kekuatan baru bagi Prabowo untuk menutup kekalahan-kekalahan suara di beberapa wilayah," kata Aldhi kepada wartawan, Senin (14/8/2023).

Dia juga mengutarakan bahwa basis suara Prabowo di 2019 saat ini terpecah oleh basis suara Anies Baswedan yang kantong suaranya merupakan barisan oposisi.

Dengan demikian, kehadiran Golkar, PAN,dan PKB mampu mendongkrak suara Prabowo di kantong-kantong wilayah lain yang menjadi basis suara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

"Hadirnya Golkar, PAN dan PKB akan mempertipis dan menjaga elektabilitas Prabowo di kantong-kantong wilayah lain, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah, beberapa wilayah di Kalimantan, Sulawesi serta Sumatera," jelasnya.

Aldhi menambahkan peran pendamping Prabowo nanti juga menjadi pembahasan penting. 

"Sosoknya selain menjadi penambah elektabilitas Prabowo, juga harus menjadi perekat koalisi," kata dia.

Aldhi mengungkapkan sosok pendamping Prabowo haruslah sosok yang mampu menjaga koalisi serta memiliki pengaruh di segment - segment pemilih besar seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan wilayah lainnya.

"Cawapres yang cocok untuk Prabowo merupakan seseorang yang mampu mengakselerasi gagasan serta visi Prabowo. Selain itu, figurnya harus memiliki pengaruh di wilayah Jawa Timur, karena Jawa Timur menjadi kunci untuk pertarungan suara antar 3 kandidat calon hari ini," ungkapnya.

Sambung Aldhi, yang terpenting dalam sosok cawapres Prabowo ialah harus mampu menutupi kekurangan yang ada di Partai 

Gerindra secara lembaga atau Prabowo secara pribadi. 

Selain itu, penentuan bakal cawapres Prabowo juga harus mempertimbangkan kebersatuan koalisi.

"Golkar dan PAN berkoalisi dengan prabowo tetapi PKB jangan sampai tersingkir. Terlebih sosok (bacawapres) tersebut harus memastikan Prabowo tidak ditinggal oleh partai koalisinya hari ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah secara resmi menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres).

Baca juga: Golkar Dikabarkan Dukung Prabowo Atas Perintah Presiden Jokowi, JK Bilang Begini

Dengan begitu, kedua partai tersebut kini telah bergabung bersama poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan PKB.

Setelah deklarasi dukungan ini, Prabowo menjawab soal siapa yang bakal maju sebagai cawapres.

Kata dia, perihal pendampingnya di Pilpres 2024 itu kini digodok bersama keempat partai politik (parpol) tersebut.

"Pembicaraan tentang cawapres kita sudah sepakat bahwa kita akan terus berdiskusi musyawarah untuk mencari calon yang terbaik yang bisa diterima oleh keempat partai ini," kata Prabowo usai deklarasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).

Lebih lanjut kata Prabowo, dengan masuknya PAN dan Golkar maka akan memperkuat konsolidasi di KKIR.

Dirinya juga menyatakan, seluruh rencana dan agenda pemenangan politik ke depan juga akan dibicarakan bersama.

"Ini adalah sahabat, saudara yang satu bagian satu tim. Kita akan selesaikan masalah itu sebagai satu tim," tukas Prabowo.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved