Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2024

Soal PSI Sempat Dukung Ganjar Kini Dekat ke Prabowo, PPP: Kenapa Kok Berubah?

Arsul Sani merespons langkah PSI yang kini tampak dekat dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto padahal sebelumnya menyatakan mendukung Ganjar.

Tribunnews.com/ rizki sandi saputra
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha saat mengunjungi Kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023) sore. Arsul Sani merespons langkah PSI yang kini tampak dekat dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto padahal sebelumnya menyatakan mendukung Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sebagai bakal calon wakil presiden. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani merespons langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini tampak dekat dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto.

Arsul mengatakan dirinya tak mengetahui langkah PSI tersebut, sebab sebelumnya menyatakan mendukung Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sebagai bakal calon wakil presiden.

"Nah, kenapa kok kemudian berubah? Tentu yang bisa menjawab adalah PSI," kata Arsul di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Menurutnya, manuver PSI yang tiba-tiba dekat dengan Prabowo mestinya ditanyakan ke PDI Perjuangan (PDIP).

"Itu harus ditanya kepada PDIP dong, gitu lho. Apakah selama ini tidak diajak komunikasi," ujar Arsul.

Arsul mengapresiasi langkah Partai Gerindra yang membuka komunikasi dengan partai besutan Giring Ganesha itu.

"Kalau kemudian ternyata Gerindra bisa membuka komunikasi dengan PSI, kalau saya malah salut sama Gerindra," ucapnya.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha saat mengunjungi Kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023) sore.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha saat mengunjungi Kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023) sore. (Tribunnews.com/ rizki sandi saputra)

Kendati demikian, dia menjelaskan peta koalisi masih bisa berubah sebelum pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

"Pokoknya sampai dengan pendaftaran ke KPU, maka menurut hemat saya, partai politik yang katakanlah telah mengusung atau mendukung seorang capres. Yang capres ataupun cawapresnya itu bukan kadernya, meskipun kecil kemungkinannya atau ruangnya, masih terbuka untuk berubah," imbuh Arsul.

Adapun sebelumnya PSI sempat menyatakan mendukung Ganjar sebagai bakal calon presiden dan Yenny Wahid sebagai bakal calon wakil presiden.

Namun, pada Rabu (2/8/2023) kemarin Prabowo bersama rombongan Partai Gerindra mendatangi markas PSI, di Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan pertemuannya dengan Prabowo berlangsung hangat, serius tapi santai.

Grace mengatakan dalam pertemuan tersebut, ada kesamaan antara Prabowo dan PSI, yakni soal pandangan Indonesia harus bersatu jika mau maju, meninggalkan semua perbedaan untuk menjadi bangsa yang kuat.

"Perbincangan hangat serius tapi santai, saling berbagi visi dan ada kesamaan yang saya temukan dari PSI dan pak Prabowo bahwa kita sama-sama percaya kalau Indonesia mau maju kita harus bersatu, harus bisa meninggalkan semua perbedaan supaya kita bisa jadi bangsa yang kuat," kata Grace selepas pertemuan.

Grace menyatakan bangsa Indonesia memang besar, namun juga perlu kuat agar tidak diganggu oleh bangsa lain. Pandangan PSI tersebut yang dinilai selaras dengan Prabowo yang notabene juga sebagai Menteri Pertahanan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved