Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Dari 5 Nama Bakal Cawapres Ganjar, Sandiaga Uno Dinilai Paling Potensial

Tiga nama disebut-sebut merupakan sosok terkuat mendampingi Ganjar Pranowo. Mereka diantaranya Sandiaga Uno, Andika Perkasa, dan Muhaimin Iskandar.

ist via Warta Kota
Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo di kediaman Rahmat Yasin, Billabong, Desa Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor pada Sabtu (22/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo semakin mengerucut menjelang pendaftaran Capres-Cawapres 19 Oktober mendatang.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut Bakal Cawapres Ganjar telah mengerucut menjadi 5 nama dari sebelumnya 10 nama. Kelima nama tersebut diantaranya Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Tiga nama disebut-sebut merupakan sosok terkuat mendampingi Ganjar Pranowo. Mereka di antaranya Sandiaga Uno, Andika Perkasa, dan Muhaimin Iskandar.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan dari ketiga nama tersebut Sandi dinilai paling potensial untuk menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar.

Pasalnya kata dia Sandi merupakan kader PPP yang telah menyatakan dukungan kepada Ganjar. Selain itu Sandi juga dinilai memiliki kekuatan yang sama dengan Erick Thohir yang digadang gadang menjadi Bakal Cawapres Prabowo Subianto.

"Keputusan menunjuk capres Ganjar Pranowo ada pada Presiden Jokowi dan (Ketua Umum PDIP) Megawati. Kalau merujuk pada situasi itu, maka Sandi adalah tokoh paling potensial," katanya, Senin, (31/7/2023).

Menurutnya PDIP akan realistis dengan melihat faktor elektabilitas dalam memilih calon Wapres Ganjar. Oleh karenanya Sandiaga menjadi sosok yang sangat kuat mendampingi Ganjar karena dinilai mampu menambah elektoral.

"Kalau perbandingan PKB dan PPP, harus dilihat siapa yang akan diusung. Kalau PKB, Muhaimin, dan PPP, Sandiaga, jelas PPP lebih dipilih dibandingkan PKB, karena porsi suara belum tentu bisa memenangkan kandidat," katanya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan bahwa sosok bakal cawapres pendamping Ganjar merupakan hak prerogatif Megawati.

"Penentu cawapres Ganjar Megawati," katanya.

Namun ia juga menyampaikan bahwa PPP bisa saja meninggalkan koalisi dengan PDIP bila kelak Sandi tidak dipilih menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar. Menurutnya, kemungkinan itu terbuka tergantung dinamika politik yang berkembang di hari mendatang.

"Bisa jadi hengkang, bisa jadi tidak. Tergantung kepentingan ke depan, kita lihat saja. Tapi yang jelas cari pelabuhan lain, koalisi lain ya bagus. Kalau tidak hengkang pun, akan tersisih dengan PKB," kata Ujang.

Meski begitu, kondisi ke depan bisa berubah mengingat politik yang sifatnya dinamis. "Tergantung dinamika politik ke depan, semua masih dinamis," imbuhnya.

Untuk diketahui, Plt Ketua Umum PPP, Mardiono sebelumnya telah menyinggung relasi Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ketika memenangi Pilkada DKI 2017. Pernyataan Mardiono ini sontak membuka kembali wacana reuni duet Anies dan Sandi pada Pilpres 2024.

"Beliau (Sandiaga) berhasil mengantar Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta. Keberhasilan Anies nggak mungkin tanpa andil Sandiaga," ungkap Mardiono dalam pelantikan pengurus DPP Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) di Surabaya, Minggu (30/7/2023) lalu.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved