Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Klarifikasi PDIP soal Pantun Hasto yang Sebut Ganjar dan Jokowi Sehati dan Bikin Calon Lain Iri

Politisi PDIP, Deddy Sitorus mengklarifikasi soal pantun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut kesatupaduan Ganjar-Jokowi buat capres lain iri.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto saat berdialog dengan Komisioner Komnas HAM tentang tindak lanjut kasus 27 Juli 1996 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (26/7/2018).| Politisi PDIP, Deddy Sitorus memberikan penjelasannya terkait pantun yang disampaikan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di depan peserta konsolidasi PDIP DKI Jakarta dengan calon presiden Ganjar Pranowo, di Hall Basket, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2023). Diketahui dalam pantunnya, Hasto menyebut kesatupaduan Ganjar Pranowo dan Jokowi membuat bakal calon presiden (capres) lain iri. 

TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDIP, Deddy Sitorus memberikan penjelasannya terkait pantun yang disampaikan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di depan peserta konsolidasi PDIP DKI Jakarta dengan calon presiden Ganjar Pranowo, di Hall Basket, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2023).

Diketahui dalam pantunnya, Hasto menyebut kesatupaduan Ganjar Pranowo dan Jokowi membuat bakal calon presiden (capres) lain iri.

Menurut Deddy, apa yang disampaikan Hasto hanyalah sebuah pantun biasa untuk menyegarkan suasana.

Sehingga ia menilai pantun dari Hasto tersebut tidak ada maksud untuk menyindir bakal capres lainnya.

"Itu kan pantun ya, pantun kan untuk bikin segar suasana."

"Jadi saya kira tidak ada maksud menyindir calon lain, satu, atau dua, atau tiga," kata Deddy dalam tayangan Program 'Kompas Petang' Minggu (4/6/2023).

Baca juga: Keunggulan Elektabilitas Prabowo atas Ganjar Kian Lebar di Survei Indikator

Lebih lanjut Deddy kembali menegaskan, konteks dari penyampaian pantun ini semata-mata untuk menyegarkan suasana acara yang dihadiri ribuan orang.

"Mari kita pahami itu dalam konteks sebuah suasana yang dihadiri ribuan orang, supaya segar dengan pantun," terang Deddy.

Deddy juga menilai selama ini Ganjar dan Jokowi terlihat berjarak dan belum menjadi satu kesatuan.

Baca juga: Ganjar Pranowo Rasakan Atmosfer Dukungan yang Meriah di Jakarta

Sehingga Hasto ingin menyampaikan jika Ganjar dan Jokowi terlihat dekat maka akan membuat iri bakal capres lainnya.

"Saya kira apa yang mau disampaikan oleh Mas Hasto adalah selama ini terkesan bahwa Pak Ganjar dan Pak Jokowi itu berjarak, tidak satu kesatuan."

"Jadi Mas Hasto ingin menyampaikan, nanti kalau sudah keliatan deket, ngiri deh, kira-kira begitu," tegas Deddy.

Baca juga: Hasto Sebut Deklarasi Capres Ganjar Pranowo Sudah Dipersiapkan dengan Matang

Pantun Karya Hasto

Dilansir Wartakotalive.com, Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan sebuah pantun, saat ia berpidato di hadapan peserta konsolidasi PDIP DKI Jakarta dengan calon presiden Ganjar Pranowo, di Hall Basket, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/6/2023).

Begini pantun yang dibacakan Hasto:

"Pemimpin itu tidak hanya sekadar janji.

Harus kaya prestasi tampilkan narasi kemajuan negeri.

Presiden Jokowi dan Pak Ganjar itu sehati.

Kesatupaduan keduanya bikin bakal calon lain iri.”

Baca juga: Sekjen PDIP: Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo Satu Kesatuan

Hasto pun mengajak para kader dan relawan untuk solid bergerak dan tetap waspada.

Karena, PDIP sebagai partai pelopor akan terus menghadapi ujian dan cobaan, meski pada akhirnya akan meraih kemenangan.

"Jadi kalau elemen partai bergerak, bergerak, dan bergerak bersama relawan, baik dari darat, udara, maupun kekuatan api semangat nan tak kunjung padam, maka hasilnya kita tahu karena kita adalah partai pelopor, kita partai gemblengan," ujar Hasto.

Dalam kesempatan tersebut, Hasto mengajak semua kader PDIP untuk tetap waspada

Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Parpol dan Relawan Harus Bersatu untuk Menangkan Pilpres 2024

Sebab, PDIP sebagai partai yang mengakar di rakyat, selalu menghadapi tantangan dan cobaan, termasuk ketika mencalonkan kader yang muncul dari rakyat sebagai presiden.

"Tetapi kita tetap waspada bahwa kita sebagai partai yang dipercaya rakyat untuk menang dua kali berturut-turut, akan ada begitu banyak ujian-ujian politik yang ada di hadapan kita, karena mencalonkan pemimpin yang betul-betul memahami kehendak rakyat itu," jelas Hasto.

Lanjut Hasto, kejayaan bangsa Indonesia hanya akan tercapai apabila terjadi kesinambungan kepemimpinan, dalam hal ini dari Presiden Soekarno, lalu Megawati Soekarnoputri, Presiden Jokowi, dan kemudian Ganjar Pranowo.

Baca juga: Pernyataan Ganjar Pranowo saat Relawan Jokowi Resmi Beri Dukungan di Pilpres 2024

"Apalagi kita melihat bahwa pak Ganjar Pranowo sudan dipersiapkan secara matang. Kalau tadi pidato ibu Megawati Soekarnoputri itu, Ibu Mega pun berdialog dengan Presiden Jokowi sebelum memutuskan Pak Ganjar Pranowo ini," lanjut Hasto.

Di sisi lain, Hasto menegaskan, bahwa dengan melihat seluruh proses yang terjadi, maka semua sudah mantap dengan penuh keyakinan, untuk bergerak memanjangkan Pileg dan Pilpres 2024.

"Jadi tidak ada keraguan kita semuanya. Mulai hari ini, detik ini, dan 254 hari kedepan menuju 14 Februari 2024 mendatang, mari bergerak tanpa mengenal lelah, tiada hari tanpa sosialisasikan bapak Ganjar Pranowo," pungkas Hasto.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Wartakotalive/Alfian Firmansyah)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan