Pilpres 2024
Soal Capres Pemberani Disebut Jokowi saat Musra, Pengamat: Tidak Bisa Menjurus Satu Tokoh
Pengamat sebut pernyataan Presiden Jokowi soal kriteria pemimpin atau capres tidak bisa dikerucutkan pada satu tokoh.
"Saya sendiri menduga, karena Jokowi punya dua preferensi tentang presiden berikutnya, Pak Ganjar dan Pak Prabowo, maka signal-nya itu mengarah kepada dua orang sekaligus," katanya.
Saling Klaim Kubu Ganjar dan Prabowo

Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus, mengklaim bahwa sosok berani yang dimaksud Jokowi adalah capres dari partainya, yakni Ganjar Pranowo.
Ia mencontohkan salah satu sikap Ganjar yang berani saat gagalnya perhelatan Piala Dunia Timnas U-20.
Saat itu Ganjar dengan lantang menolak kehadiran Timnas Israel karena memegang teguh amanat Bung Karno berkaitan dengan kemerdekaan Palestina yang sesuai konstitusi.
Buntut penolakan itu Ganjar disebut sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Ganjar menerima banyak sentimen buruk dari masyarakat akibat sikapnya itu.
Baca juga: 3 Sosok Bakal Capres 2024 di Mata Sandiaga: Prabowo Mentor, Anies Sahabat, dan Ganjar Mitra Kerja
"Pertama, soal berani, saya kira satu-satunya capres yang teruji keberaniannya keberaniannya dan nyalinya itu ya bisa ditunjukan langsung misalnya dalam kasus Piala Dunia U-20."
"Mayoritas suara publik itu menghendaki Israel boleh tampil, sementara demi sejarah kita dan konstitusi kita, potensi kerentanan ancaman terhadap pelaksanaan kegiatan itu Pak Ganjar berani mengambil resiko kehilangan popularitas dan dibenci, dibully orang."
"Artinya dia mau mempertaruhkan dengan apa yang dia yakini benar," kata Deddy dikutip dari tayangan youTube Kompas TV, Selasa (16/5/2023).
Menurut Deddy, berani yang dimaskud Jokowi dimaknai dengan sebuah tindakan nyata seperti yang dilakukan Ganjar.
"Berani kan tidak hanya berani fisik, katakanlah hanya berani lewat narasi ya tapi berani dalam tindakan itu juga penting dan itu dibuktikan Ganjar," pungkasnya.
Kubu Prabowo

Sementara Wakil Ketua Gerindra, Habiburokhman, menilai Prabowo memiliki persamaan frekuensi dengan Jokowi.
Habiburokhman menganggap kriteria yang dimaksud Jokowi saat Musra ada dalam diri Ketua Partai Gerindra itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.