Jumat, 3 Oktober 2025

Pemilu 2024

PAN Ungkap Bahasan Pertemuan Jokowi dan 6 Ketum Parpol, Sebut soal Pilpres hingga Koalisi Kebangsaan

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengungkapkan apa saja yang menjadi pembahasan dari pertemuan Presiden Jokowi dengan 6 Ketum Parpol malam ini.

Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi ditemui usai Acara Launching Panggung Demokrasi Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Kantor KMI, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022). | Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi membeberkan isi pembahasan dari pertemuan Presiden Jokowi yang dengan enam Ketua Umum Partai Politik (Parpol) koalisi pendukung pemerintah ke Istana Merdeka pada malam ini, Selasa (2/5/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi membeberkan isi pembahasan dari pertemuan Presiden Jokowi yang dengan enam Ketua Umum Partai Politik (Parpol) koalisi pendukung pemerintah ke Istana Merdeka pada malam ini, Selasa (2/5/2023).

Yoga mengaku pertemuan Jokowi dengan Ketum Parpol termasuk Ketum PAN, Zulkifli Hasan malam ini diadakan untuk silaturahmi lebaran.

Selain itu pertemuan tersebut juga akan mendiskusikan beberapa topik bahasan.

Di antaranya tentang ikatan kebangsaan, pelaksanaan Pemilu hingga terkait Koalisi Besar atau Koalisi Kebangsaan.

"Follow dari pertemuan di Kantor DPP PAN, kemudian pada hari ini dilanjutkan silaturahmi Lebaran dari selurh partai politik (parpol) koalisi pemerintah.

"Intinya bahwa pertemuan ini yang dibahas adalah, satu, untuk membangun ikatan kebangsaan dalam bingkai NKRI. Kedua, mewujudkan Pemilu agar dilaksanakan secara Luber Jurdil, berkualitas, berintegritas, aman, dan damai."

Baca juga: Sejumlah Ketua Umum Parpol Koalisi Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi, tak Ada Surya Paloh

"Tiga, proses Pemilu Presiden itu harus diwujudkan dalam kerangka jalan demokrasi yang konstitusional dan proses kompetisinya saling menghormati satu sama lain."

"Karena lima tahun sekali kita pasti akan berhadapan dengan Pemilu Presiden. Oleh karena itu kita mencoba untuk mengkonsolidasi, kekuatan-kekuatan dari partai politik pendukung pemerintah."

"Apakah memungkinkan akan membangun Koalisi Besar, Koalisi Kebangsaan," kata Yoga dalam tayangan Program 'Sapa Indonesia Malam' Kompas TV, Selasa (2/5/2023).

Lebih lanjut Yoga menjelaskan adanya Koalisi Besar tersebut nantinya akan bisa memperkuat basis sosial dan basis konstituen politik.

Baca juga: PPP Sebut Ada 6 Ketua Umum Parpol Diundang Jokowi Malam Ini

Sehingga pasangan calon yang diusung oleh Koalisi Besar tersebut akan berpotensi untuk menang.

"Karena dengan Koalisi Besar ini, akan memperkuat basis sosial dan basis konstituen."

"Lalu pasangan calon yang diusung akan berpotensi menang, karena didukung basis massa parpol dan tentu dalam ukuran rasional memiliki elektabilitas yang cukup."

"Sehingga kalau digabungkan antara basis sosial, konstituen, dengan basis elektoral itu potensi untuk menang akan bisa tercapai relatif lebih besar," ungkapnya.

Baca juga: Tidak Diundang ke Acara Pertemuan Ketum Parpol dengan Jokowi, Ini Tanggapan NasDem

Jokowi Dikabarkan Undang Ketua Umum 6 Parpol

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengungkapkan, dirinya mendapat informasi bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang ketua umum partai politik (parpol) pendukung pemerintahan untuk bertemu di Istana Merdeka malam ini.

Pria yang akrab disapa Awiek ini menyebut, ada enam ketua umun parpol yang diundang Presiden Jokowi malam ini.

"Infonya ada 6 ketum parpol yang mendapatkan undangan pukul 19.00 WIB," kata Awiek, kepada wartawan Selasa (2/5/2023).

Awiek tidak menjelaskan rinci 6 ketum parpol yang akan diundang Presiden Jokowi malam ini. Namun dia memastikan Plt Ketua Umum PPP Mardiono akan hadir dalam pertemuan tersebut.

"Pak Mardiono hadir. Nah kalau 6 parpol yang mendapatkan undangan, berarti ada 1 parpol koalisi yang tidak mendapat undangan," tandasnya.

Untuk diketahui, ada tujuh parpol pendukung pemerintahan Presiden Jokowi saat ini yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, Nasdem, PAN dan PPP.

Baca juga: Nasdem Mengaku Tak Diundang Dalam Pertemuan dengan Presiden Jokowi Malam Ini

NasDem Tak Diundang ke Acara Pertemuan dengan Jokowi

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan Partai NasDem merasa tidak masalah jika tidak diundang dalam pertemuan antara para ketua umum parpol di pemerintahan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Selasa (2/5/2023) malam nanti.

Kata Willy, Partai NasDem akan tetap berada dalam garis pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

"Ya kita find-find saja tetap dalam garis mendukung kebijakan pemerintahan Jokowi Makruf Amin," ucap Willy kepada Tribunnews saat dimintai tanggapannya, Selasa (2/4/2023).

Sejauh ini, Partai NasDem kata Willy belum menerima undangan perihal pertemuan nanti malam di Istana Negara, Jakarta.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPP Bidang Media dan Komunikasi Politik Partai NasDem Charles Meikyansah.

Baca juga: Tak Diundang ke Acara Pertemuan dengan Jokowi, NasDem: Kami Tetap dalam Garis Kebijakan Pemerintah

"Ketum Partai NasDem Pak Surya Paloh sampai siang ini tidak mendapatkan undangan untuk acara nanti malam," kata Charles.

Dirinya menegaskan kalaupun Partai NasDem diundang, pihaknya akan memenuhi undangan tersebut untuk hadir.

Namun, jika nyatanya tidak diundang, Partai NasDem kata Charles menghormati hal tersebut.

"Yang jelas kalau kami diundang, biasanya kami dengan baik akan hadir. Tapi kalau kami juga tidak diundang, kami menghormati atas ketidakdiundangnya tersebut," kata dia.

"Yang jelas sampai saat ini tidak ada undangan ke Ketum Partai NasDem Pak Surya Paloh atau sekjen dan lain-lain," sambungnya.

Baca juga: Tidak Diundang ke Acara Pertemuan Ketum Parpol dengan Jokowi, Ini Tanggapan NasDem

Partai NasDem kata dia merasa tidak masalah karena tidak diundang dalam rencana agenda malam nanti.

"Tidak masalah. Satu lagi yang jelas NasDem diundang tidak diundang sangat menghormati arti undangan," kata Charles.

Kalaupun agendanya silaturahmi dan halal bi halal IdulFitri, Charles berharap agar Ketua Umum Partai NasDem dan jajaran pengurus untuk dimaafkan.

"Ketum Partai NasDem selalu membuka pintu itu, artinya kalau ada kesalahan yang dilakukan baik disengaja maupun tidak disengaja maupun dimaafkan, begitu pun dari teman-teman ketum parpol, kalau memang ada salah atau tidak baik disengaja maupun tidak disengaja pasti Ketum kami pak Surya Paloh memaafkan itu semua," tukas dia.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rizki Sandi Saputra/Chaerul Umam)

Baca berita lainnya terkait Pemilu 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved