Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Momen Jokowi Bersama Prabowo-Ganjar Dikaitkan dengan Koalisi Pilpres 2024, PDIP: Terlalu Spekulatif

Anggota DPR RI Fraksi PDI-P, Aria Bima memberikan komentarnya soal momen kebersamaan Presiden Jokowi dengan Ganjar-Prabowo di Kebumen, Jawa Tengah.

Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM/HO
Agenda pertama kunjungan kerja Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo ke Provinsi Jawa Tengah, Kamis 9 Maret 2023 pada pukul 09.30 WIB. Anggota DPR RI Fraksi PDI-P, Aria Bima memberikan komentarnya soal momen kebersamaan Presiden Jokowi dengan Ganjar-Prabowo di Kebumen, Jawa Tengah. 

Pertemuan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang juga disertai langsung sosok Jokowi menjadi perhatian pengamat politik Arifki Chaniago.

Menurutnya, hal tersebut melahirkan berbagai tafsir karena dekatnya momentum Pilpres 2024.

Pria yang juga merupakan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini menyatakan sinyal duet Prabowo-Ganjar itu bukan lagi isu baru.

Baca juga: Hadir Bersama Jokowi, Pengamat: Duet Prabowo-Ganjar Bukan Sebatas Isu Meski Sulit Terealisasi

Meski di satu sisi, duet pasangan ini menurutnya tidak mudah untuk terealisasi karena keduanya merupakan figur capres yang banyak masuk di tiga besar versi berbagai lembagai survei.

Jika memang pasangan ini bakal direstui oleh Jokowi, jelasnya, tentu tidak mudah dua orang ini menentukan siapa yang bakal menjadi capres dan cawapres.

“Prabowo tentu merasa paling berpengalaman dibandingkan Ganjar. Begitu pun sebaliknya, Ganjar bergerak dari dukungan para relawan," kata Ariki dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).

"Momentum Pilpres 2024 targetnya tentu mendapatkan posisi capres, karena dari segi kewenangan pasca terpilih daya tawar presiden jelas berbeda dari wakil presiden," jelasnya.

Baca juga: Jokowi Ajak Prabowo dan Ganjar ke Sawah, Pengamat: Cara Presiden Promosikan Capres-Cawapres 2024

Selain itu, PDIP bakal punya peran penting menurut Arifki dalam hal ini, yaitu menjadi penentu restu untuk Ganjar jika ingin ikut dengan skema politik bersama Prabowo.

Lain hal jika Ganjar didukung oleh partai lain agar bisa berpasangan dengan Prabowo tanpa harus memperoleh tiket dari PDI-P.

Jika situasinya seperti ini, kata Arifki, posisi cawapres lebih realistis bagi Ganjar dibandingkan sebagai capres.

Lebih lanjut, menurutnya, sikap politik tanpa restu PDIP bakal mempersulit Ganjar untuk memperebutkan pemilih Jateng yang mana selama ini dikenal sebagai basis pemilih dari partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini.

Baca juga: Prabowo-Ganjar Mesra Bersama Jokowi, PDIP Tak Mau Kaitkan dengan Pilpres 2024

“Pilpres itu adalah panggung untuk menambah kelayakan dan ketokohan. Prabowo dan Ganjar ini kan sama-sama bintang di figur capres. Jika keduanya diduetkan sebagai pasangan capres dan cawapres perhitungannya tidak seperti lagi sebagai elektabilitas langsung," ujarnya.

"Tetapi, seberapa baik pasangan ini saling melengkapi, baik dari dukungan pemilih atau memerintah jika nanti terpilih. Jika Prabowo dan Ganjar ini ternyata memiliki pemilih yang sama, maka kesempatan ini tentu dimanfaatkan oleh Koalisi Perubahan atau KIB untuk mendulang suara lebih besar," tuturnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Mario Christian Sumampow)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved