Profil Abdul Qadir Amir Hartanto, Lolos 8 Besar Balon DPD RI Dapil Jawa Timur

TRIBUNNEWS.COM - Abdul Qadir Amir Hartanto lolos masuk menjadi 8 dari 20 besar bakal calon anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur (Jatim) pada Pemilihan Legislatif 2024, mendatang.

Dilansir kominfo.jatimprov.go.id, Ketua KPU Jatim, Choirul, mengatakan hanya ada delapan orang yang lolos menjadi bakal calon anggota DPD RI Dapil Jatim.

Hal itu disampaikan saat Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Verifikasi Administrasi yang digelar Minggu (15/1/2023).

Para peserta yang lolos diketahui memiliki jumlah dukungan yang melebihi standar minimal aturan untuk maju sebagai DPD RI Dapil Jatim.

"Delapan orang dari 20 orang calon dinyatakan lolos verifikasi setelah KPU Provinsi melakukan rekapitulasi hasil verifikasi administrasi hasil Berita Acara hasil verifikasi administrasi dari KPU kabupaten/kota,” kata Choirul, Senin (16/1/2023).

Mereka adalah Abdul Qadir Amir Hartanto, Agus Rahardjo, Bambang Harianto, Doddy Dwi Nugroho, Evi Zainal Abidin, Aisyah Aleena Maheswari Novinda, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, dan Ahmad Nawardi.

Baca juga: Bakal Calon DPD RI Dapil Bengkulu Ditembak Orang Tak Dikenal, LPSK Siap Berikan Perlindungan

Lantas, siapa Abdul Qadir Amir Hartanto?

Berikut profil Abdul Qadir Amir Hartanto yang lolos menjadi salah satu bakal calon anggota DPD RI Dapil Jatim:

Profil Abdul Qadir Amir Hartanto

Abdul Qadir Amir Hartono,S.E., S.H., M.H. lahir di Sumenep, 30 September 1974.

Mengutip situs resminya, senatorabdulqadiramirhartono.com, ia adalah putra seorang Tokoh Ulama di Kota Malang, Jawa Timur Drs. K.H. Achmad Sjafi’y, S.H., M.S.

Abdul Qadir atau lebih dikenal dengan nama Gus Anton, merupakan anggota DPD RI 2014-2019 dari Jawa Timur.

Sejak kecil, Gus Anton tinggal dan bersekolah di Malang.

Ia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Dinoyo III Malang tahun 1987.

Tahun tersebut Gus Anton melanjutkan ke SMP Negeri 8 Malang dan dinyatakan lulus tahun 1990.

Baca juga: Profil Aisyah Aleena Maheswari Novinda Balon DPD Dapil Jatim, Siap Maju Pemilihan Legislatif 2024

Gus Anton lalu masuk ke SMA Negeri 4 Malang dan lulus tahun 1993.

Ia mendapat gelar S1 dari dua kampus yang berbeda, yaitu Universitas Islam Malang (UNISMA) dan Universitas Darul Ulum Jombang.

Tahun 1998, ia dinyatakan lulus dari UNISMA dan 2011 lulus dari Darul Ulum Jombang.

Ia lalu melanjutkan pendidikan S2 dengan mengambil jurusan Hukum Atur Negara di Universitas Widyagama Malang, dan dinyatakan lulus tahun 2003.

Selain menempuh pendidikan formal, Gus Anton juga menimba ilmu di sebuah Pesantren di Jawa Timur.

Selama menjadi mahasiswa, ia giat mengikuti organisasi mahasiswa.

Sejak muda, Gus Anton telah menjadi seorang aktivis kampus.

Ia juga terlibat di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UNISMA.

Gus Anton juga tercatat sebagai pengurus cabang LDNU Kota Malang.

Tak hanya itu, ia juga tergabung dalam Asosiasi Pengajar HTN dan HAN Jawa Timur.

Baca juga: Profil AA La Nyalla Mahmud Mattalitti Bakal Calon Anggota DPD RI Dapil Jatim 2024

Gus Anton juga pernah dipercaya menjadi Direktur Komisi Bantuan Hukum STIH Sunan Giri Malang dan Pengurus Pusat Majelis Dzikrul Falah.

Pengalamannya mengajar di berbagai jurusan menjadikannya sebagai sosok yang mampu bertanggung jawab.

Ia pernah tercatat sebagai Dosen Hukum Atur Negara, Hukum Pemerintahan Daerah, Legislatif Drafting & Legal Drafting.

Bahkan pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah MTs YASPURI Malang.

Kedudukan sebagai Ka. BAUK Sekolah Tinggi Pengetahuan Hukum (STIH) Sunan Giri Malang pernah ia emban.

Termasuk menjadadi Kepala Pusat Penjaminan Mutu Akademik STIH Sunan Giri Malang.

Ia juga tercatat sebagai Pembantu Ketua II Sekolah Tinggi Pengetahuan Hukum (STIH) Sunan Giri Malang.

Baca juga: Profil Ahmad Nawardi, Anggota MPR RI yang Lolos Jadi Bakal Calon DPD Dapil Jatim

Gus Anton terpilih dan dilantik sebagai anggota DPD RI 2014-2019 pada tanggal 1 Oktober 2014.

Ia dilantik mewakili Provinsi Jawa Timur tepat di usia 40 tahun.

Sebagai Anggota DPD RI, Gus Anton menjalankan tanggung jawabnya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat daerah Jawa Timur.

Ia juga mendorong perhatian yang lebih besar dari pemerintah pusat terhadap isu-isu penting di daerah Jawa

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)