Pilpres 2024
Survei Voxpol Center: Masyarakat Tak Puas Kinerja Jokowi akan Pilih Anies atau Prabowo Capres 2024
Salah satu temuan surveinya adalah mayoritas masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi mengaku akan memilih Ganjar Pranowo sebagai capres di 2024.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Voxpol Center Research and Consulting merilis survei terbaru terkait kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dan isu politik terkini.
Salah satu temuan surveinya adalah mayoritas masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi mengaku akan memilih Ganjar Pranowo sebagai capres di 2024.
Sementara masyarakat yang tak puas cenderung mengatakan akan memilih Anies Baswedan sebagai capres.
Setelah Anies, masyarakat yang tak puas cenderung akan memilih Prabowo Subianto sebagai capres.
Baca juga: Survei Voxpol Center: Penegakan Hukum Hingga Pemberantasan Korupsi Era Jokowi-Maruf Dinilai Buruk
Pemilih Ganjar Pranowo yang mengaku 'sangat puas' dengan kinerja Jokowi sebesar 41,5 persen dan yang memilih 'puas' sebesar 30,4 persen.
Sementara pemilih Anies Baswedan mengaku 'tidak puas' sebesar 35,2 persen dan 'sangat tidak puas' sebesar 43,5 persen.
"Artinya dari data, berdasarkan capres, yang paling puas (dengan kerja Jokowi) itu pemilih ke Ganjar, yang paling tidak puas pemilih Pak Anies, itu data begitu," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, Cipta Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).
Di sisi lain kata Pangi, mayoritas publik mengaku puas dengan kinerja Jokowi dan Ma'ruf.
Pangi mengatakan, kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi dipengaruhi oleh sejumlah hal, utamanya karena pemberian bantuan langsung tunai (BLT) ke masyarakat.
"64 persen orang puas dengan Pak Jokowi, Pak Ma'ruf 50,2 persen. 61,0 persen sudah puas (kinerja pemerintah)," ujar dia.
"Memang kepuasan 61 persen dengan situasi Covid-19, sudah cukup baik, apalagi kenaikan BBM ternyata tidak mengurangi tingkat kepuasan, kenaikan harga sembako, kebutuhan listrik dan sebagainya itu nggak mempengaruhi. Tingkat kepercayaan publik ke Pak Jokowi masih tinggi dan dominan memang bisa saja masyarakat yang penerima BLT senang," tambah dia.
Baca juga: Prabowo Subianto Jadi Capres Tunggal Partai Gerindra, Elektabilitas Tinggi Saingi Airlangga dan Puan
Temuan lain dari survei yang dilakukan Voxpol Center Research and Consulting ini adalah bahwa ternyata sebanyak 53,5 persen publik tak setuju dengan anggapan bahwa calon presiden Indonesia harus orang Jawa.
Sementara 38,3 persen menjawab setuju dan 8,2 persen menjawab tidak tahu.
"Mayoritas publik atau 53,5 persen tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan calon presiden Indonesia harus orang Jawa," kata Pangi.
Selain tak setuju dengan anggapan bahwa calon presiden Indonesia harus orang Jawa, mayoritas publik juga menginginkan pemilihan presiden 2024 diikuti oleh dua pasang kandidat calon presiden dan calon wakil presiden.