Bursa Capres
Jelang 2024, Jokowi Puji Pemimpin Berambut Putih, Bagaimana dengan Dukungannya kepada Prabowo?
Jokowi pernah mengatakan setelah ini kemungkinan Pilpres 2024 jatahnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sekarang dukung Ganjar?
Merespons ini, Gerindra tak menjawab tegas.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan, isu itu mungkin muncul sebagai sebuah gagasan.
"Ya, namanya ide gagasan atau perdebatan antara siapa yang paling pas dengan siapa itu berjalan terus, dan saya belum dengar secara eksplisit, tapi mungkin ada saja yang membicarakan pasangan tertentu," kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Budi pun menyebut, banyak tokoh yang berpotensi mendampingi Prabowo pada pemilu mendatang.
Untuk itu, pembahasan cawapres masih terus berjalan di internal Gerindra.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul juga tak banyak berkomentar soal ramainya isu ini.
Dia mengatakan, ihwal pencapresan menjadi wewenang Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Ancaman Cak Imin
Sebelumnya,Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut bakal membuat komposisi baru bila mana Prabowo Subianto berpasangan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Saya bikin komposisi lain (jika Prabowo-Ganjar berduet)," kata Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Sayangnya terkait kemungkinan komposisi baru itu Ketua Umum PKB tersebut masih enggan bocorkan komposisi yang dimaksud.
Adapun perihal deklarasi capres dan cawapres dari koalisi Gerindra-PKB saat ini dikatakan masih menunggu tuntasnya diskusi kedua belah pihak.
"Ya pokoknya kita harus menentukan pilihan di momentum yang tepat dan diskusinya belum tuntas. Kita internal berdua belum sepakat untuk satu nama capres," sambungnya.
Wakil Ketua DPR itu juga mengatakan kendala dari kedua partai koalisi tersebut karena masing-masing masih menginginkan jadi calon presiden.
"Ya betul karena saya dimandatkan Muktamar PKB untuk capres bukan cawapres," ungkapnya.
Kemudian terkait kemungkinan mengubah hasil Muktamar PKB dikatakan Cak Imin harus bikin muktamar baru.
"Ya kalau nanti negosiasi terjadi perkembangan, baru saya bikin muktamar untuk mengubah," tutupnya.