Sabtu, 4 Oktober 2025

Koalisi Partai Politik

Pertemuan Anies Baswesdan & Gibran Berbuntut Panjang, NasDem-Demokrat 'Saling Sentil', Ini Kata PKS

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta Partai Demokrat agar kemarahannya tak dikaitkan ke Anies Baswedan.

Penulis: Reza Deni
Tangkap layar Instagram/aniesbaswedan
Anies Baswedan bertemu Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa (15/11/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi soal dinamika yang terjadi di Koalisi Perubahan antara Partai NasDem dan Demokrat.

Menurutnya, dinamika tersebut merupakan bagian positif yang terjadi.

"Koalisi Perubahan itu perlu proses," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (18/11/2022).

Anggota Komisi II DPR RI itu menambahkan dinamika menjadi bagian dari bentuk saling mengenal satu sama lain.

"Nanti akan saling faham. Dan akan saling kerja sama. Itu bedanya koalisi terpimpin yang semua mesti tunduk," ujarnya.

Mardani yakin NasDem dan Demokrat yang ada di Koalisi Perubahan, termasuk PKS juga menikmati proses yang ada.

"Kita di Koalisi Perubahan menikmati proses. Apalagi kita punya Mas Anies yang jadi perekat," ujar Mardani.

Baca juga: Gibran Digadang-gadang Jadi Cawapres Anies, Petinggi NasDem Sentil Partai Demokrat Begini

Mardani juga yakin Koalisi Perubahan tidak akan bubar di jalan, melainkan bakal terus hingga bertahan dan maju.

Diketahui, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta Partai Demokrat agar kemarahannya tak dikaitkan ke Anies Baswedan.

Hal itu merespons kritikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief terhadapnya soal peluang Gibran Rakabuming Raka jadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan di 2024.

Ali mengingatkan Partai Demokrat agar tak membatasi mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan siapapun.

"Jadi gini, kemarahan teman-teman Demokrat jangan digeber kepada Anies," kata Ali saat dihubungi, Kamis (17/11/2022).

Ali menilai agak repot ketika ada orang yang tak disenangi Partai Demokrat lalu melarang Anies untuk berkomunikasi dengan mereka.

"Jadi ketika kemudian ada orang yang tidak senang dengan Demokrat, atau orang yang tidak disenangi Demokrat, terus Anies tidak boleh berteman dengan dia, kan repot juga kalau begitu," ucap Ali.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved