Bursa Capres
Isu PKS Ditawari Posisi Menteri untuk Tarik Dukungan ke Anies, NasDem: Narasi Degradasikan Kekuasaan
Isu PKS ditawari jatah menteri agar tarik dukungannya pada Anies Baswedan sebagai capres dinilai narasi itu akan mendegradasikan kekuasaan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya merespons soal isu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ditawari jatah dua menteri agar menarik dukungannya untuk mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (capres).
Menurut Willy Aditya, isu-isu seperti ini yang akan mendegradasikan kekuasaan.
Tak heran, dikatakan Willy Aditya, politik Indonesia dianggap kotor dan suram
"Narasi-narasi ini mendegradasi, mendegradasi dua ranah. Teman-teman catat ini, mendegradasi PKS, mendegradasi kekuasaan hari ini. Bisa dibayangkan kalau narasi ini dikembangkan," ujar Willy kepada wartawan, Rabu (2/11/2022).
Padahal, Willy yakin publik mengetahui bahwa PKS sejak awal sudah mendeklarasikan diri sebagai oposisi.
Willy kemudian menyinggung soal politik transaksional yang seakan-akan benar terjadi.
"Begitu juga dengan kekuasaan, bagaimana wajah kekuasaan ini ketika menerimanya? Benar-benar pragmatisme, benar-benar transaksional, dan benar-benar apa yang selama ini berkembang untuk menjegal Anies terjadi," sambung Willy.
Baca juga: Anies Baswedan Warna Baru dalam Dinamika Koalisi, Tapi Masih Banyak PR untuk Nasdem-Demokrat-PKS
Legislator Komisi III DPR RI itu mengatakan Nasdem-Demokrat-PKS sepakat menilai bahwa orang-orang yang berpolitik dengan narasi picik seperti itu adalah orang-orang yang memiliki pedoman politik hitam, kotor, dan kumuh.
"Jadi saya melihat ini orang-orang yang tidak memiliki obligasi terhadap bagaimana majunya republik, sehatnya perpolitikan kita, matangnya demokrasi kita," tandas dia.