Bursa Capres
Pengamat: Anies Baswedan Memang Lemah di Jawa Tengah, Suaranya Tidak Signifikan
Adi Prayitno menyebut akan terasa sulit bagi calon atau partai manapun yang menginginkan kemenangan di Jawa Tengah.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, Anies Baswedan tidak dijagokan menang di Jawa Tengah berdasarkan temuan atau survei yang dilakukan beberapa waktu belakangan.
Pernyataan Adi ini seraya mengaminkan ungkapan Kepala Bappilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, yang menyebut kalau Anies Baswedan tidak akan menang di Jawa Tengah jika maju sebagai capres.
Kata Adi, suara pemilih Anies Baswedan di Jawa Tengah tidak signifikan, dan akan kalah oleh siapapun sosok yang diusung oleh PDIP nantinya termasuk Ganjar Pranowo atau bahkan Puan Maharani.
"Memang dari angka statistik Anies itu salah satu kelemahannya ya di Jateng memang tidak mendapatkan dukungan secara signifikan," kata Adi saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (9/10/2022).
"Di situ ya kandangnya banteng yang terasosiasi ke Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, di luar itu memang calon-calon lain relatif tidak mendapat tempat secara signifikan," sambungnya.
Oleh karenanya, Adi menyebut akan terasa sulit bagi calon atau partai manapun yang menginginkan kemenangan di Jawa Tengah.
Baca juga: PDI-P Tak Tertekan Atas Deklarasi Capres Anies dan Prabowo, Kini Tengah Fokus Urus Masalah Ekonomi
Terlebih kata dia, jika dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres) mendatang partai berlogo kepala banteng itu mengajukan sosok capres.
"Di mana memang Jateng itu ya kandangnya banteng, basisnya banteng, yang itu semua orang sudah paham itu," kata dia.
"Kalau bicara Jateng memang agak sulit kalau ingin mengalahkan PDIP mengalahkan jagoan-jagoan PDIP agak sulit," sambungnya.
Bahkan kata Adi, untuk dapat bersaing secara sejajar pun dirasa sulit untuk melawan PDIP di Jawa Tengah.
Hal yang paling kemungkinan bisa terjadi yakni mengurangi angka suara kekalahan bagi calon presiden yang berasal dari luar PDIP.
"Bahkan mau kompetitif sejajarpun agak rumit kalau melihat kondisi politik saat ini. Paling mungkin ya bisa mengurangi margin of error nya atau bisa mengurangi kekalahan di kandang PDIP," tukas Adi.
Sebelumnya, Partai NasDem menyatakan hingga kini masih terbuka untuk menjalin komunikasi dengan partai politik manapun termasuk PDIP.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, terbukanya pintu untuk PDIP itu semata-mata untuk meringankan langkah calon presiden yang dideklarasikan yakni Anies Baswedan menang di seluruh provinsi di Indonesia alias sapu bersih di Pilpres mendatang.
Diketahui, Anies Baswedan dinilai bakal kalah di salah satu provinsi yakni Jawa Tengah jika maju sebagai calon presiden. Mengingat daerah tersebut merupakan basis terbesar pemilih PDIP.
"Kalau (ditanya upaya) mau menangkan Anies Baswedan di Jawa Tengah, sederhana lah, PDIP bergabunglah di koalisi kita NasDem kan," kata Ali saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (9/10/2022).
Meski sejauh ini NasDem telah menyatakan sikap perihal sosok yang dideklarasikan serta telah menjalin kemesraan dengan Partai Demokrat dan PKS, namun kata Ali, komunikasi dengan partai lain tetap terbuka.
Baca juga: Bambang Pacul Sebut Anies Baswedan Bakal Kalah di Jateng, Pengamat: Itu Kandangnya Banteng
Hal itu juga berlaku untuk PDIP yang memang diketahui memiliki basis pemilih besar di suatu provinsi.
"Terbuka dong kita, kan dari awal sudah kita bilang bahwa komunikasi politik itu dinamis, sekarang NasDem sudah punya sikap, beberapa yang lain juga punya sikap, (kita hormati) terhadap keputusan itu," kata Ali.
Kendati memang nantinya PDIP tidak bergabung, namun Ali optimistis Anies Baswedan tetap bisa memenangi kontestasi Pilpres tersebut.
Sebab, jika hanya kalah di satu provinsi maka masih ada 33 provinsi lain yang diyakini akan banyak pemilih Anies.
"Kalau dia (Anies Baswedan) kalah di Jawa tengah dan menang di 33 provinsi, kan sama saja kan," tukas Ali.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diyakini bakal kalah di daerah Jawa Tengah jika maju sebagai calon presiden (capres) di 2024.
"Oh kalau itu sih saya jamin (Anies kalah di Jawa Tengah)," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (8/10/2022).
Sebab menurut Pacul, Jawa Tengah merupakan basis pemilih partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Pacul menuturkan pihaknya tak mempersoalkan keputusan NasDem yang mendeklarasikan Anies capres.
Pacul juga menegaskan PDIP tak merasa ketar-ketir ketika Anies dideklarasikan jadi capres.
"Yah boleh-boleh saja. Tapi itu tidak ada yang namanya ketar-ketir. Apanya yang ketar-ketir?" ucap Pacul.