Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Fadli Zon Nilai Wajar Jika Ada Pihak yang Ingin Jegal Prabowo Subianto Maju Capres

Fadli Zon menyebut wajar apabila ada pihak yang ingin menjegal Prabowo Subianto untuk maju calon presiden (capres) 2024.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Hasanuddin A
Baliho bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dipajang di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (22/9/2022). 

Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, pihaknya bakal menempuh jalur hukum perihal pemasangan baliho yang diyakini untuk menjegal Ketua Umum Prabowo Subianto di beberapa daerah pemilihan (Dapil).

Upaya itu bakal ditempuh kata Dasco setelah pihaknya menerima masukan beberapa pihak termasuk pengamat, untuk mengungkap siapa pihak yang sudah diketahui oleh Gerindra ke publik.

"Kami lebih banyak tidak mau berspekulasi di ranah publik kami akan serahkan ke jalur hukum," kata Dasco kepada awak media, di Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Gerindra kata Dasco juga melihat kalau upaya penjegalan Prabowo Subianto lewat baliho ini dilakukan secara sistematis.

Dalam artian lain, memang memiliki tujuan untuk menurunkan popularitas dan elektabilitas dari Prabowo Subianto.

Terlebih, sebagian besar baliho itu terpampang di dapil-dapil yang menurutnya dengan jumlah pemilih tinggi untuk Prabowo.

"Inilah yang kemudian disasar kemudian dipasang baliho-baliho yang menurut analisa kami bisa menurunkan rating pak pyrabowo ini serangan secara halus," tutur Dasco.

Atas hal itu, dirinya menyatakan tak mau berspekulasi lebih jauh perihal pemasangan baliho tersebut, dan memilih akan menempuh jalur hukum.

Meski demikian, Dasco memastikan kalau seluruh kader Gerindra di daerah sudah diperintahkan untuk mencopot baliho tersebut.

"Kami tidak mau berspekulasi di ranah publik, kami memilih untuk melakukan jalur proses hukum," ucap dia.

Dengan masuknya ke jalur hukum nantinya, kata Dasco, dapat membuktikan kebenaran adanya dugaan penjegalan yang dilakukan pihak tertentu.

Sebab, dirinya mengaku merasa sulit untuk menelaah lebih jauh perihal narasi yang disampaikan dalam baliho itu.

"Saya susah kalau kemudian menjelaskan narasinya. Lebih baik nanti di proses hukum itu kan akan dikaji oleh aparat penegak hukum mengenai apa yang kami keberatan," kata dia.

"Dan kami rasa setelah kami analisa rasanya memang itu konten-konten yang hasilnya sepintas kelihatan positif tapi hasilnya akan negatif bagi pak prabowo," ujar dia.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera merespons isu penjegalan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved