Bacaan Doa
Doa Sayyidul Istighfar, Dibaca Pagi dan Sore agar Dapat Jaminan Surga
Doa Sayyidul Istighfar adalah doa untuk memohon ampunan Allah. Bacaan istighfar ini dapat dibaca setiap hari, terutama setelah sholat fardhu.
TRIBUNNEWS.COM - Sayyidul Istighfar adalah doa istighfar yang dapat diamalkan untuk mendapatkan ampunan dari Allah.
Rasulullah mengingatkan umatnya agar senantiasa beristighfar untuk memohon ampun atas segala dosa.
Kementerian Agama Provinsi Bali menjelaskan ada banyak jenis istighfar, namun yang paling agung dan utama adalah Sayyidul Istighfar.
Seseorang yang membaca Sayyidul Istighfar pada pagi hari dan meyakininya, lalu orang tersebut mati sebelum petang hari (dan pada waktu sebaliknya) maka dia termasuk penghuni surga.
Hal ini disebutkan dalam hadis:
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa mengucapkannya (sayyidul istighfar) pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu petang, maka dia termasuk penghuni syurga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni syurga”. (HR.Ahmad)
Keutamaan Sayyidul Istighfar juga disebutkan dalam hadis lainnya yang berbunyi:
Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu dari Nabi saw.: "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; kamu mengucapkan:
"Allahumma Anta Rabbi Laa Ilaaha Illa Anta Khalaqtani Wa Ana 'Abduka Wa Ana 'Ala 'Ahdika Wa Wa'dika Mastatha'tu A'uudzu Bika Min Syarri Maa Shana'tu Abuu`U Laka Bini’matika ‘Alayya Wa Abuu`U Laka Bizanbi Faghfirli Fa Innahu Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illa Anta ".
(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu)."
Beliau bersabda: "Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga." (HR Ahmad 17111, Bukhari 6306, Abu Daud 5072, Nasai 7963, Ibnu Majah 4005, hadis sahih).
Baca juga: Doa setelah Membaca Surat Al Waqiah, Benarkah Bisa Melancarkan Rezeki?
Sayyidul Istighfar dapat dibaca setelah sholat fardhu sebagai pelengkap doa dan dzikir, dengan bacaan seperti di bawah ini yang dikutip dari laman Kementerian Agama.
Doa Sayyidul Istighfar
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَىٰ عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allāhumma anta rabbī, lā ilāha illā anta, khalaqtanī wa anā ‘abduka, wa anā ‘alā ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu, a‘ūdzu bika min syarri mā ṣana‘tu, abū’u laka bini‘matika ‘alayya, wa abū’u bidzanbī, faghfir lī, fa innahū lā yaghfirudz-dzunūba illā anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.” (HR. Shahih al-Bukhari, no. 6306).
Hadis tentang Istighfar
Istighfar merupakan salah satu amalan yang mendatangkan ketenangan hati.
Rasulullah menganjurkan umatnya untuk memperbanyak membaca istighfar agar dimudahkan dalam segala kesulitan.
Dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka." (HR Ibnu Majah 3951, hasan sahih).
Selain membaca istighfar seperti Sayyidul Istighfar, umat Islam juga dianjurkan membaca istighfar untuk orang tua.
Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga, hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? Maka Allah berfirman; 'Dari istighfar anakmu' (HR Ahmad 10610, hadis sahih).
Jenis-jenis Istighfar
Dalam ajaran Islam, ada beberapa jenis istighfar, yaitu bacaan doa untuk memohon ampunan kepada Allah.
Istighfar dapat dibaca kapan pun dan di mana pun, namun lebih baik diamalkan setiap hari, terutama setelah sholat.
Istighfar Singkat
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Astaghfirullah
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah”
Bacaan istighfar singkat diriwayatkan dari Ṯawbān ra., disampaikan dalam Sahih Muslim:
“Ketika Nabi ﷺ selesai shalat, beliau mengucapkan ‘Astaghfirullah’ sebanyak tiga kali.”
Istighfar Besar (Penghapus Dosa Besar)
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāh alladhī lā ilāha illā huwa al‑Ḥayyul‑Qayyūm wa atūbu ilayh
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada ilah selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus makhluknya, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
Bacaan istighfar ini berasal dari hadis Ibnu Mas‘ūd, diriwayatkan oleh Abū Dāwūd, at‑Tirmidhī, dan al‑Hakīm, dinyatakan sahih menurut syarat al‑Bukhārī dan Muslim.
“Barangsiapa mengucapkan: ‘Astaghfirullāh alladhī lā ilāha illā huwa al‑Ḥayyul‑Qayyūm wa atūbu ilayh’, maka dosanya akan diampuni meskipun dia melarikan diri dari medan perang.”
Istighfar Nabi Muhammad SAW (Sebelum Wafat / Fathu Makkah)
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Subḥānallāhi wa biḥamdih, astaghfirullāh wa atūbu ilayh
Artinya: “Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.”
Istighfar Nabi Muhammad diiriwayatkan dari ‘Ā’ishah ra., dicantumkan dalam Riyad as‑Salihin pada bab Istighfar.
“‘Sebelum wafatnya, Rasulullah ﷺ sering mengucapkan: Subḥānallāhi wa biḥamdih; astaghfirullāh wa atūbu ilayh.’”
Istighfar Ayat Yunus
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaz‑dhālimīn
Artinya: “Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya ayat 87)
Istighfar Nabi Yunus diabadikan oleh Allah di dalam Al-Quran sebagai pengingat kepada hamba-Nya bahwa seorang nabi sekali pun tidak luput dari kesalahan.
Dalam kisahnya, Nabi Yunus berputus asa untuk berdakwah karena kaumnya tidak juga bertaubat, lalu meninggalkan mereka tanpa izin Allah.
Dari laman Kemenag Sumsel, disebutkan bahwa Nabi Yunus AS dalam pelariannya menaiki sebuah kapal yang dihantam badai.
Orang-orang di atas kapal memutuskan untuk mengurangi beban dengan mengundi nama orang yang akan diturunkan ke laut.
Nama Nabi Yunus muncul berulang kali hingga ia dilempar ke laut, dan atas izin Allah, seekor ikan menelannya.
Namun, Nabi Yunus masih hidup di dalam perut ikan dan membuatnya sadar akan kesalahannya karena meninggalkan kaumnya.
Nabi Yunus beristighfar untuk meminta ampunan dari Allah dengan membaca doa:
"Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minaz-zhaalimiin."
"Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al Anbiya Ayat 87).
Dalam ayat lainnya, Allah menyerukan bahwa Dia menerima taubat Nabi Yunus.
”Kalau ia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (kiamat).” (QS Alshaafaat ayat 143-144).
Allah menerima taubatnya Nabi Yunus dan Dia menyelamatkan Nabi Yunus dari dalam perut ikan.
Ia lalu kembali kepada kaumnya untuk melanjutkan dakwahnya, yang sesampainya di sana, Nabi Yunus menemukan bahwa mereka telah beriman.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.