Bacaan Doa
Bacaan Dzikir Ayat Kursi & Al Muawwidzatain, Ini Waktu dan Tempat Terbaik untuk Berdoa
Hari Jumat adalah waktu terbaik kita untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT, berikut bacaan dzikir agar doa-doa kita terkabulkan.
TRIBUNNEWS.COM - Hari Jumat merupakan waktu terbaik bagi seluruh umat muslim memanjatkan doa dan dzikir kepada Allah SWT.
Dikutip dari penjelasan Ustadz Khasan Ubaidillah dalam tayangan OASE Tribunnews, hari Jumat menjadi hari yang istimewa dibandingkan hari-hari lainnya.
Hari Jumat disebut sebagai hari yang agung, atau hari yang mulia.
Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa hari Jumat dianggap penting dan mulia bagi umat Islam, karena terdapat beberapa peristiwa penting dalam Islam yang terjadi pada hari Jumat.
Maka hari Jumat ini dimaknai sebagai hari sayyidul ayyam, atau rajanya hari dibanding hari-hari lainnya.
Terdapat beberapa amalan-amalan utama yang baik dilakukan di hari Jumat seperti memperbanyak berdoa dan berdzikir.
Baca juga: Bacaan Surat At Takwir Ayat 1-29, Dilengkapi Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan
Baca juga: Bacaan Surat Al-Baqarah Ayat 61-75: Dilengkapi dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan
Mengutip dari kompas.tv, ada dua bacaan doa dzikir yang baik dibaca dan diamalkan pada Jumat Sore, yaitu Ayat Kursi dan Al Muawwidzatain atau surat Al-Falaq dan An-Nas.
Bacaan Ayat Kursi Dikutip dari quran.kemenag.go.id:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.
Bacaan Al Muawwidzatain Dikutip dari quran.kemenag.go.id:
> Al-Falaq:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
Qul audzubirobbil falaq
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
Min syarrima kholaq
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
Wamin syarri ghosikin idza waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
Wamin syarrinnaffasatifil uqod
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ
Wamin syarri hasidin idza hasad
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.
> An-Nas:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
Qul a'uzu birabbin naas
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ
Malikin naas
Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ
Ilaahin naas
sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
Min sharril was waasil khannaas
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
Al lazii yuwas wisu fii suduurin naas
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ
Minal jinnati wan naas
dari (golongan) jin dan manusia.”
Baca juga: Bacaan Surat Al-Baqarah Ayat 41-60, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan
Baca juga: Surat Al Ghasyiyah (Hari Kiamat) Ayat 1-26: Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Berdoa adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT, tetapi bukan berarti hanya orang yang terkena musibah saja yang layak memanjatkan doa.
Sebagai seorang Muslim kita layak berdoa walaupun dalam keadaan sehat.
Dikutip dari buku doa Sehari-hari oleh Dirjen Bima Islam, doa merupakan unsur yang paling esensial dalam ibadah.
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW "Doa itu ibadah" dan "Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang".
Agar doa yang kita panjatkan dapat dikabulkan oleh Allah SWT, maka di dalam berdoa kita harus memperhatikan hal-hal pokok sebelum doa kita panjatkan.
Ada pun hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berdoa diantaranya:
- tata cara
- waktu
- tempat berdoa
Tata Cara Berdoa
1. Menghadap kiblat
Hal ini berdasarkan sebuah hadis "Rasulullah datang ketempat wuquf di Arafah dan ia menghadap kiblat lalu terus-menerus berdoa sehingga tenggelam matahari"
2. Membaca hamdalah atau pujian, istighfar, dan shalawat
Seorang Sahabat Nabi berkata: "Ketika Nabi Muhammad saw duduk di masjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki masuk, lalu ia shalat.
Setelah selesai membaca doa, 'Allahummaghfirlii warhamnii', maka waktu itu Rasulullah pun berkata: wahai kawan, engkau terburu-buru.
Jika Engkau shalat, duduklah dahulu kemudian bacalah puji-pujian kepada Allah.
Karena dia yang memiliki pujian itu, lalu engkau baca shalawat kepadaku kemudian baru berdoa.
Kemudian datang seorang yang lain setelah shalat ia memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW dan setelah itu Nabi bersabda: Berdoalah akan dipenuhi.
3. Dengan suara lembut dan rasa takut
Firman Allah SWT yang berbunyi, "Berserulah (Berdoa) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah engkau berbuat kerusakan di Bumi sesudah (Allah SWT ) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. AI A'raf: 55-56).
4. Yakin akan dipenuhi
Di dalam berdoa, kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah, seperti hadis berikut ini: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman: Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepadaKu".
Waktu yang terbaik untuk berdoa
1. Antara azan dan Iqamat
2. Menjelang waktu shalat dan sesudahnya
3. Waktu sepertiga malam yang terakhir
4. Sepanjang hari Jumat
5. Antara Dzuhur dan Ashar, serta Ashar dan Maghrib
6. Ketika Khatam membaca Al-Quran
7. Ketika Turun hujan.
8. Ketika melakukan Tawaf
9. Ketika menghadapi musuh di medan perang
10. Dalam berdoa sebaiknya diulang tiga kali.
Tempat-tempat yang baik untuk berdoa
1. Di depan dan di dalam Kabah
2. Di masjid Rasulullah SAW
3. Di belakang makam N abi Ibrahim AS
4. Di atas bukit Safa dan Marwah
5. Di Arafah, di Muzalifah, di Mina dan di sisi jamarat yang ketiga
6. Di tempat-tempat yang mulia lainnya seperti masjid atau musala.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Kumpulan Bacaan Doa