Minggu, 5 Oktober 2025

Cerita Antonius Setyadi Pelihara Beo Medan, Mampu Tiru Kosa Kata Terbanyak hingga Catat Rekor MURI

Bukan hanya menirukan kosa kata terbanyak, burung ini mampu tirukan kata-kata dari enam bahasa, yakni Indonesia, Arab, mandarin, Inggris, Jawa, Latin.

Editor: Willem Jonata
dok pribadi
Antonius Setyadi, pemilik burung Beo Medan yang belum lama ini mencatatkan rekor MURI sebagai burung yang mampu menirukan kosa kata terbanyak. 

TRIBUNNEWS.COM - Yakob, burung beo Medan, mampu menirukan kosa kata terbanyak hingga diganjar rekor MURI.

Bukan hanya mampu menirukan kosa kata terbanyak, Yakob bisa menirukan kata-kata dari enam bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, serta Bahasa Latin.

Secara keseluruhan, Yakob bisa menirukan enam bahasa, 21 Kalimat dan 45 kata.

Bahkan, Yakob bisa menirukan kata-kata dalam rangkaian kalimat yang cukup panjang. Misalnya, “Jokowi Presidenku”, “Aku Tresno Karo Kowe” hingga “I Love You”.

Yakob, yang memiliki akun media sosial Si Yakob Beo Medan Pintar, juga punya kemampuan bernyanyi. Lirik lagu Garuda Pancasila dan Indonesia Tanah Airku, fasih dilantunkan Yakob.

Pemilik Yakob bernama Antonius Setyadi. Ia memeliharanya sejak beo Medan tersebut berusia 2 bulan.

Baca juga: Festival Kuliner Blibli Pecahkan Rekor MURI, Libatkan 3.190 UMKM

Baca juga: Memiliki 83 Gelar Akademik dan Non Akademik, Sekda OKU Achmad Tarmizi Raih Rekor MURI

“Saya ingin menyumbangkan sesuatu yang berharga dan dikenang bagi flora dan fauna Indonesia, khususnya burung yang bisa diajarkan menirukan suara manusia,” jelas Antonius Setyadi, seorang dosen dan pebisnis ini.

Sebagai penggemar burung, Antonius Setyadi menjatuhkan pilihan pada Beo Medan yang merupakan burung endemik Indonesia.

Baca juga: Wabup Mandailing Natal Dapat Dua Rekor Muri

Untuk merawat Si Yakob Beo Medan Pintar ini, Antonius Setyadi berkolaborasi bersama Tama, Mahasiswa Jurusan Akutansi Tingkat Akhir.

Metode pengajaran pada Si Yakob yang diterapkan Antonius Setyadi bersama Tama, ternyata menghasilkan burung Beo yang pintar menirukan suara dan jauh di atas ekspektasi.

“Ini adalah Eksperimen permulaan yang bisa diteruskan oleh penggemar burung Beo sekaligus untuk menambah kecintaan pada burung endemi Indonesia, sehingga jauh dari kepunahan,” cerita Antonius Setyadi.

Sesungguhnya, saat merawat Si Yakob Beo Medan Pintar yang kini berusia satu tahun, tak ada sesuatu yang khusus.

Makanannya pun hanya pakan burung, buah-buahan seperti pisang, pepaya dan ubi. Namun, teknik mengajarkannya membuat si Yakob Beo Medan menjadi pintar menirukan suara.

Si Yakob Beo Medan Pintar mencatatkan rekor MURI sebagai Burung Beo yang mampu menirukan kosa kata terbanyak.

Penghargaan ini telah diserahkan pada Minggu, 12 September di Beau Bakery, Panglima Polim Jakarta Selatan.

Menurut Doktor Megananda Daryono, seorang peternak burung, kecerdasan Yakob sungguh sesuatu yang langka.

“Intelegensianya luar biasa. Jarang sekali bisa menemukan dan bisa mengajari burung hingga demikian jelasnya menirukan suara manusia ini,” tambah Megananda yang juga pemilik Mega Bird and Orchid Farm di Bogor, Jawa Barat ini.

Pujian untuk Yakob Beo Medan ini juga dating dari Doktor Josua H. Napitupulu, seorang Peternak dan Peghobi Burung, “ Kalau manusia, kecerdasan Yakob ini setara dengan Albert Einstein. Bayangkan saja, kalau biasanya burung Beo ini hanya bisa menirukan 2-3 kata, Yakob ini bahkan bisa berkata beberapa kalimat secara langsung dan jelas,” pujinya.

Jusuf Ngadri, Senior Manager Museum Rekor Indonesia menyebut untuk pencatatan rekor MURI terkait kepiawaian burung Beo yang bisa menirukan perkataan orang ini, memang baru kali pertama dilakukan, yaitu atas nama Yakob.

Dari pengajuan sampai dicatatnya sebagai rekor, memerlukan waktu yang cukup lama, karena belum adanya parameter yang mengukur seberapa banyak Beo yang bisa menirukan suara.

Namun, setelah verifikasi dan testimoni sejumlah pecinta, pemilik serta pedagang burung, kemudian rekor sebagai Burung Beo Yang Mampu menirukan kosa kata terbanyak dipegang oleh Yakob Si Beo Medan Pintar.

Selain meraih Penghargaan untuk kepemilikan Si Yakob Beo Medan Pintar, Antonius Setyadi juga mencatatkan rekor untuk kepemilikan Patung Kayu Garuda Wisnu Kencana Tertinggi yakni tinggi 344 CM dan Lingkar Patung 462 Cm.

Tak hanya itu, Meja dan Bangku Terpanjang dari kayu utuh, yaitu meja berukuran 1000cm, lebar 212 cm dan tebal 20 cm, serta dua buah bangku sepanjang 1000cm, lebar 74cm dan tebal 12 cm, turut dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved