Mengenal Kawasan San Diego Hills, Kawasan Pemakaman Elit Peristirahatan Terakhir Ashraf Sinclair

TRIBUNNEWS.COM - Kepergian aktor Ashraf Sinclair akibat serangan jantung pada Selasa (18/2/2020) pagi mengejutkan banyak pihak.

Pasalnya, suami Bunga Citra Lestari (BCL) diketahui tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Ashraf Sinclair menghembuskan napas terakhir di usia 40 tahun.

Jenazah ayah dari Noah Sinclair ini dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat di hari yang sama.

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, BCL membeli lahan semi privat tersebut senilai Rp 300 juta.

Rupanya BCL bermaksud membeli dua liang lahat sekaligus sebagai rencana tempat peristirahatan terakhirnya kelak, yang berdampingan dengan sang suami.

Hal tersebut disampaikan oleh pihak CEO San Diego Hills Suziani Japardi, dilansir dari akun YouTube Beepdo, Selasa (18/2/2020).

Baca: BCL Sampaikan Pernyataan Usai Pemakaman Ashraf Sinclair: Saya Masih Berusaha Mencerna

Baca: FOTO DAN VIDEO Suasana Rumah Duka Ashraf Sinclair, BCL Tampak Duduk Sendiri sambil Termenung

"BCL memang minta yang semi private untuk dua liang lahat."

"Karena beliau inginnya kelak berdampingan dengan suami tercinta," terangnya.

Pihaknya juga menyampaikan proses persiapan lahan pemakaman dengan cepat.

Termasuk untuk pemilihan lokasi hingga persiapan tenda dan kursi saat proses pemakaman.

Suziani mengatakan pihaknya mendapat pesanan melalui manager BCL sekiatr pukul 6 pagi dan pemilihan lahan pada siang hari ini.

San Diego Hills dikenal sebagai kompleks pemakaman elit.

Sebut saja Arswendo Atmowiloto, CEO Takis Entertainment, Oka Mahendra Putra hingga suami artis Ririn Ekawati, Ferry Wijaya dimakamkan di sana.

Tak hanya artis Tanah Air, beberapa tokoh berpengaruh juga memilih San Diego Hills untuk tempat peristirahatan terakhir.

Baca: Ashraf Sinclair Punya Keinginan Hubungannya dengan BCL Bisa seperti Sophan Sophiaan dan Widyawati

Baca: Ashraf Sinclair Meninggal, Andien Sebut Suami BCL Meninggalnya Sangat Tenang: Bahkan Tersenyum

Mengenal San Diego Hills

Dilansir dari laman resmi salessandiegohills.com, ada tiga pilihan nuansa di San Diego Hills.

Nuansa makam ini disesuaikan dengan agama dan kepercayaan pembeli.

Ketiga nuansa tersebut adalah nuansa universal, nuansa islam dan nuansa chinese.

Nuansa Universal

Area ini di kenal dengan nama Garden Of Faith, Hope & Love.

Area ini diperuntukkan bagi semua golongan (universal) dan kepercayaan baik itu Kristen, Katholik atau Budha.

Letak area universal ini berada di depan dengan lokasi dan view yang indah.

Beberapa mansion di area ini sudah terjual habis.

Hampir sama dengan area lainnya, area pemakaman universal di bagi menjadi 4 jenis tipe lahan.

Masing-masing tipe mempunyai karakteristik dan harga yang bervariasi.

Empat tipe tersebut adalah Tipe Single, Tipe Semi Private, Tipe Private (Estate) dan Tipe Peak Estate.

Baca: 2 Minggu Sebelum Meninggal, Ashraf Sempat Bicara Empat Mata dengan Afgan tentang Hal Ini

Baca: Ashraf Sinclair Meninggal, Ucapan Duka dari Presiden Jokowi, Anies Baswedan hingga Wakil PM Malaysia

Nuansa Islam

Konsep pemakaman Islam menjadi salah satu area yang diprioritaskan oleh San Diego Hills.

Mengingat jumlah pemeluk agama Islam adalah yang mayoritas, lebih dari 80 persen.

Area ini di rancang dengan memperhatiakan ajaran filosofi keislaman dan ketentuan-ketentuan syariah.

Konsep pemakaman Five Pillars Garden yang di bangun di San Diego Hills adalah adopsi dari konsep 5 rukun islam.

Luas area nuansa islam ini mencapai 25 hektar.

Five Pillars Garden merupakan taman pemakaman islam yang dirancang Dr Mona Siddiqui, professor Glasgow University.

• Unity Garden: Filosofi rukun Islam pertama yaitu Syahadat, yang saat ini memiliki Wisdom Mansion.

Filosofi yang terkandung dalam Syahadat digambarkan melalui desain jalan berbentuk lingkaran spiral di perbukitan, menunjukkan satu kesatuan alam semesta dalam kekuasaan Allah.

• Prayer Garden: Filosofi rukun islam kedua yaitu sholat.

Saat ini terdapat tiga mansion yaitu Midday Mansion, Guiding Light Mansion dan Before Dawn Mansion.

Desain terinspirasi salah satu kewajiban umat islam yaitu mendirikan sholat 5 waktu.

• Fasting Garden: Filosofi rukun Islam yang ketiga yaitu Puasa.

Puasa dimaknai sebagai jalan kesederhanaan melalui desain lansekap yang menggunakan tipikal tanaman gersang berdampingan harmoni dengan tanaman subur.

• Benefaction Garden: Filosofi rukun Islam keempat yaitu zakat.

Saat ini memiliki dua mansion yaitu Charity Mansion dan Fitrah Mansion.

Kepedulian sosial yang terkandung dalam zakat diaplikasikan melalui keberadaan air terjun yang mengalirkan air ke seluruh area sebagai perlambang sederhana dari arti 'berbagi'.

• Pilgrimage Garden: Filosofi dari rukun Islam yang kelima yaitu haji.

Ditampilkan dalam lansekap tanaman gersang yang menggambarkan perjalanan melalui gurun pasir.

Di dalam area ini terdapat Pilgrimage Pavilion sebagai simbol 'oasis' dalam perjalanan Haji.

Sama dengan area lainnya, area pemakaman universal di bagi menjadi 4 jenis tipe lahan.

Masing-masing tipe mempunyai karakteristik dan harga yang bervariasi.

Empat tipe tersebut adalah Tipe Single, Tipe Semi Private, Tipe Private (Estate) dan Tipe Peak Estate.

Baca: Kata Manajer Soal Bunga Citra Lestari Pesan Dua Liang Lahad di San Diego Hills

Baca: Ketika Reza Rahardian Ikut Gotong Keranda Jenazah Ashraf Sinclair di San Diego Hills

Nuansa Chinese

Pemakaman area chinese ini adalah area pemakaman yang di khususkan untuk orang-orang keturunan Tionghoa.

Area pemakaman ini di kenal dengan nama Garden of Prosperity and Joy atau Bai Fu Le Yuan.

Konsep pemakaman ini di rancang oleh Mr Cui Xue Sen, seorang lanscaper terkenal dari Shanghai.

Semua lokasi di area ini sudah dengan perhitungan kaidah Fengshui yang tepat, berada di lokasi yang indah dan harmonis.

Area mansion bernuansa chinese ini di bagi ke dalam tujuh mansion.

Tipe lahan makam di sini di bagi ke dalam empat tipe.

Mulai dari yang sederhana hingga yang eksklusif, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan budget.

Empat tipe tersebut adalah Single Burial, Semi Private, Private dan Pavilion.

(Tribunnews.com/Bunga Pertiwi/ Garudea Prabawati)