Minggu, 5 Oktober 2025

Viral Sosial Media

Tanah Ambles yang Membentuk Sinkhole di Maros Sulawesi Selatan, Ini Penjelasan Ahli

Terjadi sebuah runtuhan tanah yang membentuk sebuah lubang atau biasa disebut dengan fenomena Sinkhole. Ini pandangan ahli mengenai peristiwa tersebut

Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Tiara Shelavie
IG Makassar Info
Terjadi sebuah runtuhan tanah yang membentuk sebuah lubang atau biasa disebut dengan fenomena Sinkhole. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga di Desa Lebbo Tengae, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (23/12/2019) telah dihebohkan dengan amblesnya tanah secara tiba-tiba.

Tanah tersebut runtuh dan membentuk sebuah lubang atau biasa disebut dengan fenomena Sinkhole.

Dikutip dari Kompas.com, Lubang yang terbentuk tersebut terjadi di area persawahan milik warga.

Lantas dengan fenomena Sinkhole yang terjadi di Desa Lebbo Tengae, Maros Sulawesi Selatan, apa yang menyebabkan kejadian seperti ini bisa terjadi?

Dan apakah berbahaya juga kepada masyarakat?

Dalam menanggapi kasus tersebut, Tribunnews telah menghubungi Eko Haryono selaku pakar Karst dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk menjelaskan fenomena Sinkhole tersebut.

Eko Haryono menjelaskan kepada Tribunnews Selasa (24/12/2019), jika kejadian tanah ambles yang terjadi di Desa Lebbo Tengae memang dapat dikatakan sebagai Sinkhole.

Secara umum Eko menyebutkan Sinkhole mempunyai banyak sebutan.

Ada yang menyebut Sinkhole, dan ada yang menyebut Doline.

"Sinkhole itu mempunyai banyak sebutan, ada yang menyebut sinkhole ada juga yang menyebut doline," kata Eko saat dihubungi melalui telepon, Selasa (24/12/2019).

Yang dimaksud dengan sinkhole adalah cekungan tertutup di daerah karst atau di daerah yang berasosiasi dengan batu gamping.

Dan terkait macam-macam sinkhole atau doline juga terdiri dari banyak macam dan bentuk, seperti Dissolution Sinkhole, Collapse Sinkhole, Dropout Sinkhole, Burried Sinkhole, Caprock Sinkhole dan Suffosion Sinkhole.

Untuk peristiwa Sinkhole yang terjadi di Maros Sulawesi Selatan, Eko Haryono memprediksi jenis Sinkholenya adalah Suffusion Sinkhole.

"Macam-macam itu sinkhole banyak, (cekungan tertutup itu banyak istilahanya), namun yang terjadi di maros itu adalah doline/ sinkhole suffusion," ujar Eko.

Sinkhole Suffosion yang terjadi di Maros tersebut disebabkan oleh adanya endapan alluvium

Selain itu, Eko memprediksi penyusun batuan yang berada di Desa Lebbo Tangae adalah batu gamping.

Penyebab amblesnya tanah sehingga membentuk lubang tersebut karena batuan gamping yang berada di dalam tanah terdapat rongga.

Ketika rongga-rongga dalam batuan gamping tersebut teraliri air yang cukup banyak, maka lama-kelamaan air rongga tersebut terisi oleh endapan alluvium dan akhirnya membentuk sebuah lubang.

"karena ada batu gamping dibawahnya, dan batu gampingnya terdapat rongga , kemudian karena ada rongga biasanya jika kalau ada aliran-aliran air yang banyak, dan biasanya habis turun hujan , air tersebut akan masuk kedalam sistem pergolaan," kata Eko.

"Kemudian sedikit-sedikit dan lama-lama membawa endapan aluvium yang ada di permukaan, dan kemudian akhirnya membentuk lubang," imbuhnya.

Kronologi Kejadian Sinkhole di Maros

Dikutip dari Kompas.com, menurut Mappiare (Saksi Mata) mengatakan, awalnya dirinya bersama dua warga lainnya sedang berada di sekitar kemunculan lubang besar tersebut sedang menanam sawah.

Kemudian tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari tanah tersebut yang kemudian mengeluarkan asap.

“Kami kemudian mendekat, tapi tidak berani terlalu dekat. Hanya melihat dari sekitar beberapa puluh meter. Awalnya itu lubang berbentuk sumur yang dalam tanpa air. Tapi lama kelamaan, lubang itu membesar dengan diameter sekitar 15 meter dan kini berair,” kata Mappiare.

Ketua RT setempat, Haris mengatakan, awalnya lubang itu berbentuk sumur dengan kedalaman 3 meter.

Selanjutnya, lubang itu tiba-tiba menjadi dalam karena tanahnya tersedot bumi.

“Saat kejadian, saya berada di rumah yang jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi lubang. Mendengar suara gemuruh, saya langsung keluar dari rumah dan mencari sumber suara. Disitulah, saya melihat beberapa warga yang sedang berada di sekitar lokasi lubang. Awalnya, lubang itu kecil dan terus membesar dan dalam,” tutur Harris.

(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved