Minggu, 5 Oktober 2025

Yuk Kenali 4 Seluk Beluk Utang Produktif yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui

Utang tersebut digunakan untuk tujuan yang tepat, tidak perlu takut untuk memiliki utang.

Editor: Robertus Rimawan
IST/HALOMONEY
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kalau mendengar kata utang, mungkin yang terlintas di pikiran kamu adala suatu beban menyeramkan yang harus kamu lunasi di masa depan dan akan membuat hidup kamu tidak pernah tenang.

Hal tersebut sebenarnya tidak selalu benar, karena tergantung dari kemampuan kamu membayar utang.

Perusahaan besar saja punya pos utang di laporan neraca, tapi masih baik-baik saja kan?

Utang mungkin terkesan menyeramkan karena rangkaian biaya lain yang perlu dilunasi seperti biaya bunga.

Sebenarnya, kalau kamu sudah memilik perencanaan keuangan yang baik dan memastikan bahwa utang tersebut digunakan untuk tujuan yang tepat, tidak perlu takut untuk memiliki utang.

Pernah mendengar istilah utang produktif?

Kalau belum pernah, coba simak 4 seluk beluk utang produktif yang mungkin tidak kamu ketahui:

1. Pengertian utang produktif

Secara gampangnya, utang produktif merupakan utang yang tujuannya digunakan untuk menghasilkan suatu manfaat finansial.

Pernah mendengar teman atau saudara yang berutang untuk memulai suatu bisnis?

Bisnis yang dibangun di atas utang tersebut memiliki tujuan untuk menghasilkan manfaat finansial dalam bentuk laba usaha.

Si pemilik bisnis dapat melunasi utangnya secara bertahap sesuai dengan penghasilan yang ia dapatkan dari bisnis miliknya.

Selain itu, penghasilan yang ia miliki juga membantu untuk menunjang hidupnya sehari-hari.

2. Tergantung tujuan penggunaan, suatu utang bisa menjadi produktif atau konsumtif

Lawan dari utang produktif adalah utang konsumtif.

Dua orang yang meminjam utang untuk membeli objek yang sama belum tentu klasifikasi utangnya sama-sama utang produktif.

Sebagai contoh, A merupakan tukang ojek yang ingin mengajukan pinjaman untuk membeli motor yang akan ia gunakan untuk menarik penumpang.

Ini disebut utang produktif karena motor tersebut digunakan untuk menunjang si tukang ojek mencari nafkah.

B merupakan karyawan kantor yang mengajukan pinjaman untuk membeli motor juga. Motor tersebut digunakannya untuk pulang pergi kantor, dan kadang untuk jalan-jalan.

Secara langsung, motor tersebut tidak memberikan tambahan penghasilan dan malah menambah beban bagi B (seperti biaya parkir, bensin, perawatan motor) yang tidak perlu dikeluarkan jika B menggunakan transportasi umum. Ini disebut utang konsumtif.

Baca juga: Cek 5 Hal Ini Agar Pengajuan Pinjaman Kamu Cepat Disetujui!

3. Kapan suatu utang produktif memiliki manfaat?

Utang produktif disebut bermanfaat pada saat nilai manfaat dari utang tersebut telah melebihi jumlah pinjaman dan biaya lain yang terkait dengan utang produktif tersebut.

Jadi misalnya, kamu meminjam uang untuk membuka restoran sendiri sebesar Rp 20 juta.

Di akhir tahun kedua, laba bersih yang dihasilkan sudah selesai menutupi seluruh cicilan utang pinjaman.

Bahkan, restoran kamu semakin maju dan menghasilkan lebih banyak omset lagi.

Nah, pada saat ini, bisa dibilang utang produktif kamu sudah memberikan manfaat yang terlihat jelas bagi usaha kamu.

Baca Juga: Pengen Buka Restoran Sendiri dengan Modal MINIM? Simak Tipsnya Baik-Baik!

4. Salahkah memiliki utang tidak konsumtif?

Sepintas dari berbagai penjelasan di atas, utang konsumtif merupakan utang yang tidak baik. Dalam kasus tertentu, utang konsumtif sebenarnya tidak masalah jika banyak manfaat non-finansial yang diperoleh bagi kamu DAN kamu memiliki perencanaan yang jelas untuk melunasi cicilan pinjaman tersebut.

Sebagai contoh, kamu ingin meminjam uang untuk membeli mobil yang bukan digunakan untuk kegiatan usaha.

Memiliki mobil membutuhkan biaya yang besar selain biaya perolehan mobil itu sendiri, seperti bensin, parkir, perawatan, dan lain-lain.

Nah, kalau manfaat non-finansialnya tinggi, misalnya kenyamanan sepanjang perjalanan serta lebih mudah akses ke kantor karena daerah tempat kamu kerja jarang dilintasi kendaraan umum, ya tentu tidak masalah untuk mengajukannya.

Dengan catatan, kamu sudah memiliki rencana pelunasan cicilan utang tersebut yang tentunya tidak akan mengganggu kehidupan sehari-hari kamu.

Baca juga: Cek Infografis Berikut Untuk Mencari Tahu Pinjaman Apa Yang Tepat Untuk Kamu!

Agar kamu bisa mendapatkan produk pinjaman produktif yang tepat, manfaatkan situs perbandingan produk keuangan populer seperti HaloMoney. Silakan klik di sini untuk mencobanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved