Wujudkan Konsep City 4.0, Pemprov DKI Integrasikan Moda Transpotasi Melalui Jak Lingko
Di Jakarta, dengan adanya pembangunan infrastruktur, masyarakat dapat menikmati moda transportasi baru, seperti MRT dan LRT
Editor:
Content Writer
Menurut pengemudi Jak Lingko, Slamet Susilo mengatakan, Ia merasakan manfaat dari inovasi tersebut. Pasalnya, pengemudi memiliki jam kerja yang pasti dan tidak perlu dikejar setoran.
"Ketika narik angkot biasa, kami dikejar setoran dan dikejar waktu. Namun, di sini, kita tidak dikejar setoran dan waktu," ujar Slamet.
Senada dengan Slamet, pengemudi lain yaitu Yousua juga mengatakan hal serupa. Bahkan, ia mengatakan bahwa semenjak bergabung menjadi pengemudi Jak Lingko merasakan banyak manfaat, seperti mendapat gaji per bulan.
"Lumayan sih pak engga harus nyari setoran dan sewa (penumpang) jadinya kan program ini udah dibayar bulanan pak," ujarnya.
Selain itu, penumpang yang pernah menggunakan Jak Lingko, Bellani mengatakan, Jak Lingko merupakan sebuah terobosan yang sangat inovatif karena mampu mengintegrasikan angkutan konvensional, seperti angkot.
Tak puas dengan itu dan agar lebih meningkatkan jumlah penumpang dan mendorong warga Jakarta menggunakan transportasi terintegrasi, Pemprov DKI juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti dengan Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) dan komunitas kreatif Kreavi, untuk memasang papan informasi seputar transportasi publik di 28 halte non BRT koridor Sudirman.
Informasi yang dipasang tersebut berupa peta, penanda (signage), dan penunjuk jalan (wayfinding) untuk memudahkan masyarakat maupun turis mancanegara dalam menggunakan kendaraan umum di Jakarta. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan pemasangan informasi transportasi publik ini merupakan kolaborasi yang serius antara Pemprov DKI Jakarta dengan warga dalam mewujudkan konsep City 4.0 di Ibu Kota.