Senin, 29 September 2025

Kemenag Gelar Rangkaian Hari Santri 2025, Santri Siap Jawab Tantangan Zaman

Hari Santri 2025 hadirkan Cek Kesehatan Gratis hingga Gerakan Satu Santri Satu Pohon

Editor: Content Writer
Dok. Kemenag
HARI SANTRI 2025 - Kemenag mulai gelar Hari Santri 2025 dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”. Ada Cek Kesehatan Gratis hingga Gerakan Satu Santri Satu Pohon. 

TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Agama akan mulai menggelar rangkaian peringatan Hari Santri 2025 pekan depan. Tahun ini, Hari Santri mengusung tema besar “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, sekaligus menandai satu dasawarsa pengakuan negara terhadap kontribusi besar santri dalam perjalanan bangsa.

“Rangkaian perdana Hari Santri 2025 akan kita mulai dengan Ithlaq atau Kick Off di Pesantren Tebuireng, Jombang, pada 22 September 2025,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amin Suyitno, di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Amin menegaskan, peringatan Hari Santri bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis memperkuat peran santri dalam kontribusi nyata kepada negara. Selain halaqah di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, rangkaian awal juga akan diisi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah pesantren di Jombang, yang merupakan gagasan Presiden Prabowo.

“Pesantren selama ini telah menjadi benteng moral, intelektual, dan spiritual bangsa. Hari Santri adalah wujud nyata rekognisi negara atas jasa pesantren dalam mengawal kemerdekaan,” jelasnya.

Jawab Tantangan Zaman

Hari Santri 2025 juga mengangkat isu kontemporer. Melalui Gerakan Ekoteologi “Satu Santri Satu Pohon”, jutaan santri akan menanam pohon serentak di 34 provinsi sebagai bentuk kepedulian lingkungan.

Selain itu, melalui program CKG dan MBG, santri turut memberi solusi konkret bidang kesehatan dan gizi. “Santri tidak hanya bicara agama, tetapi juga menjawab isu lingkungan, kesehatan, dan kemandirian bangsa,” tegas Amin.

Direktur Pesantren, Basnang Said, menambahkan expo dan penghargaan pesantren menjadi ruang pembuktian kemandirian ekonomi. “Pesantren kini bukan lagi objek bantuan, tetapi subjek pembangunan. Santri siap menjadi pelaku usaha kreatif yang berdaya saing,” katanya.

Baca juga: BAZNAS Bersama Menag RI Mulai Distribusikan Daging Dam untuk 42.215 Mustahik

Pilar Peradaban

Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, menyebut pesantren memiliki peran semakin vital di masa depan. Dengan lebih dari 42 ribu pesantren di Indonesia, lembaga ini tidak hanya berfungsi sebagai pendidikan agama, tetapi juga pusat peradaban dan motor wisata religi.

“Momentum Hari Santri harus membuat pesantren terus eksis, mengisi ruang publik, dan memperkuat jejaring nasional maupun global,” ujarnya.

Puncak peringatan akan digelar pada 25 Oktober 2025 di TMII Jakarta melalui acara Malam Bakti Santri untuk Negeri. Presiden RI dijadwalkan hadir dan memberikan dukungan keekonomian bagi pesantren sebagai kado 10 tahun Hari Santri.

Astahasa: Delapan Agenda Utama Hari Santri 2025

  1. Ithlaq Hari Santri – 22 September 2025, Tebuireng Jombang.
  2. Halaqah Astalokha – 22 September–20 Oktober 2025, di delapan titik strategis nasional.
  3. MQK Internasional – 1–7 Oktober 2025, Pesantren As’adiyah, Sengkang, Sulawesi Selatan.
  4. Gerakan Ekoteologi “Satu Santri Satu Pohon” – 2 Oktober 2025, 100 titik di 34 provinsi.
  5. Expo Kemandirian Pesantren – 2–7 Oktober 2025, Sengkang Wajo & PTKIN seluruh Indonesia.
  6. Pesantren Award 2025 – 20 Oktober 2025, Auditorium HM Rasjidi Kemenag.Doa Santri untuk Negeri – 21 Oktober 2025, Masjid Istiqlal & daring serentak di 34 provinsi.
  7. Malam Bakti Santri untuk Negeri bersama Presiden RI – 25 Oktober 2025, TMII Jakarta

Baca juga: Kemenag Umumkan Calon PPPK Paruh Waktu 2024, Kelengkapan Berkas Ditunggu hingga 22 September

 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan