Senin, 29 September 2025

Buton Tengah Siap Jalankan Sekolah Rakyat, Wamensos: Tak Boleh Ada Titipan

emerintah Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, memastikan seluruh persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat hampir rampung

Editor: Content Writer
Biro Humas Kemensos/Imam Wahyudi Kalimanto
SEKOLAH RAKYAT - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono saat audiensi dengan Bupati Buton Tengah Azhari di Kantor Kemensos Jakarta, Senin (11/8/2025). Dalam pertemuan ini, Azhari melaporkan perkembangan terakhir persiapan Sekolah Rakyat di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, memastikan seluruh persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat hampir rampung. Mulai sertifikat lahan 8 hektare hingga renovasi total gedung, semua disiapkan untuk menyambut 150 siswa perdana pada September 2025. 

Laporan kesiapan ini disampaikan langsung Bupati Buton Tengah, Azhari, kepada Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Senin (11/8/2025).

“Perbaikan dan pengecekan sudah dilakukan, termasuk listrik, air bersih, kasur, kursi, meja, dapur kering dan basah, bangsal makan, dan akses jalan menuju sekolah. Pengerjaan akses jalan bahkan kami kebut dalam tiga minggu sebagai bentuk keseriusan kami,” kata Azhari.

Gedung yang digunakan merupakan fasilitas Universitas Sembilanbelas November (USN) yang telah direnovasi, dilengkapi enam ruang kelas—masing-masing dua untuk SD, SMP, dan SMA—serta laboratorium, perpustakaan, kamar tidur siswa, dan lapangan olahraga. Pendaftaran siswa sedang berlangsung dengan kuota 50 siswa per jenjang.

Baca juga: Mensos Gus Ipul Pastikan Pengadaan 15 Ribuan Laptop Siswa Sekolah Rakyat Dilakukan Transparan

Wamensos Agus Jabo menyambut positif laporan tersebut, sekaligus menegaskan seluruh proses seleksi mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Tidak boleh ada titipan. Setelah data siswa dikonfirmasi berdasarkan DTSEN dan mendapat izin orang tua, baru disahkan oleh bupati dan dikirim ke Kemensos,” tegasnya.

Ia mengingatkan agar tata ruang sekolah mengikuti standar Sekolah Rakyat, memberi sekat antar jenjang, serta memisahkan area dari kampus USN. Selain itu Wamensos juga meminta adanya penanggung jawab (PIC) yang mengawasi langsung di awal pembukaan. 

“September nanti saat siswa masuk bersama guru dan tenaga pendidik, pasti akan ada tantangan. Misalnya, ada siswa yang kangen orang tua atau belum terbiasa tidur di asrama, semua harus segera diatasi. Kesehatan siswa juga harus dicek, jangan sampai ada yang dipulangkan karena sakit, tetapi harus diobati sesuai arahan Presiden,” ujarnya.

Agus Jabo juga menekankan perhatian pada kebutuhan harian siswa, termasuk makan tiga kali sehari, snack dua kali sehari, dan delapan stel seragam.

Menanggapi hal itu, Azhari menegaskan, standar sarana prasarana sekolah rakyat di Buton Tengah sudah disiapkan pemerintah daerah. Ia juga siap menghibahkan lahan tambahan 12 hektare guna pengembangan Sekolah Rakyat permanen.

Selain sarana prasarana, Agus Jabo juga turut mendorong pemberdayaan ekonomi bagi lulusan Sekolah Rakyat.

“Untuk pemberdayaan ekonomi, sebaiknya berbasis UMKM,” ujarnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Azhari siap mendukung pemberdayaan. Pemerintah daerah Buton Tengah telah menggandeng investor budidaya lobster untuk membuka peluang kerja bagi lulusan Sekolah Rakyat.

Baca juga: Mensos: Buka Rekening Kolektif 1,6 Juta Penerima Bansos Sudah Selesai

Sekolah Rakyat di Kabupaten Buton Tengah akan menjadi salah satu dari 159 sekolah rintisan yang beroperasi pada 2025. Seluruhnya dijadwalkan diresmikan oleh Presiden Prabowo pada September mendatang. 

Hadir dalam pertemuan ini Ketua DPRD Kabupaten Buton Tengah, Sa’al Muslimin Hadi, Anggota DPRD Kabupate

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan