Raup Rp22,5 Miliar dari PNBP, Johan Rosihan Minta Keselamatan dan Konservasi Rinjani Jadi Prioritas

Selain aspek penyelamatan, Johan juga menyoroti pentingnya pemasangan rambu keselamatan di jalur-jalur berisiko tinggi, terutama di atas Plawangan Sembalun menuju puncak. 

Kondisi jalur yang terjal dan licin memerlukan penanda visual, peringatan arah angin, dan informasi zona rawan longsor.

"Edukasi bagi pendaki sejak awal juga sangat penting. Tidak semua orang punya pengalaman mendaki gunung. Pos edukasi dan video briefing di shelter utama wajib disediakan, terutama karena 74 persen pendaki adalah wisatawan domestik," katanya.

Johan turut menyoroti lemahnya pengawasan terhadap operator trekking yang kerap mengabaikan standar keselamatan. Ia mendorong penguatan sertifikasi pemandu, pembatasan jumlah pendaki harian, dan pengawasan terhadap jalur resmi.

"Peran pengelola TNGR harus lebih kuat. Bukan hanya sebagai regulator, tapi juga fasilitator keselamatan dan pembina komunitas trekking. Jika dikelola serius, Rinjani bisa menjadi contoh pengelolaan wisata konservasi terbaik di Asia Tenggara," pungkasnya.

Baca juga: Peringati Harlah Pancasila, Johan Rosihan: Pancasila Harus Jadi Pedoman Hidup, Bukan Sekadar Simbol