Senin, 29 September 2025

Hadapi Disrupsi Digital, Menaker Dorong Transformasi Ketenagakerjaan Berorientasi Manusia

Menaker Yassierli menegaskan bahwa transformasi ketenagakerjaan yang berorientasi pada manusia menjadi hal krusial dalam menghadapi dinamika global.

Editor: Content Writer
dok. Kemnaker
TRANSFORMASI KETENAGAKERJAAN - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli saat menjadi pembicara pada 51st IFTDO World Conference & Exhibition 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (17/6/2025) di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta. Dirinya menekankan pentingnya transformasi ketenagakerjaan yang berpusat pada manusia sebagai respons atas perubahan global yang cepat dan kompleks. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menegaskan bahwa transformasi ketenagakerjaan yang berorientasi pada manusia (people-centered transformation) menjadi hal krusial dalam menghadapi dinamika global yang berlangsung cepat dan penuh kompleksitas.

Menaker menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara pada 51st IFTDO World Conference & Exhibition 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (17/6/2025) di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta.

Dalam forum tersebut, Menaker menyoroti berbagai disrupsi di dunia kerja, seperti kemajuan teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), tumbuhnya sektor informal, serta perubahan nilai kerja di kalangan generasi muda.

Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 100 juta pekerjaan berpotensi tergantikan oleh AI dalam satu dekade ke depan, sementara 44 persen keterampilan inti akan berubah dalam lima tahun. Tanpa pelatihan yang cepat dan inklusif, banyak pekerja berisiko tertinggal.

Baca juga: Kemnaker Komitmen Wujudkan Layanan Informasi Hukum yang Inovatif Lewat Optimalisasi JDIH

Untuk menjawab tantangan ini, Indonesia mengadopsi People-Centered Approach (PCA), yaitu pendekatan yang menempatkan martabat, potensi, dan aspirasi manusia sebagai inti dari setiap kebijakan dan keputusan ketenagakerjaan.

Menaker menjelaskan bahwa pendekatan ini diterjemahkan secara konkret melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan, seperti pemerintah, dunia usaha, serikat pekerja, dan lembaga pelatihan dalam semangat gotong royong.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa Kemnaker sendiri telah merancang strategi nasional dengan tiga pilar utama yaitu memperkuat fondasi SDM, mereformasi kelembagaan dan dialog ketenagakerjaan, serta memanfaatkan inovasi digital seperti program AI for SIAPKerja.

"Manusia tidak lagi dilihat sekadar sebagai pelaksana tugas, melainkan sebagai kontributor aktif yang memiliki potensi besar dalam pembangunan nasional," ucapnya.

Ia juga menyerukan kepada seluruh negara untuk bersinergi dalam menyiapkan keterampilan masa depan, memperluas program pelatihan ulang, serta membentuk ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, adil, dan produktif di tengah arus transformasi digital. (*)

Baca juga: Perkuat Kompetensi Instruktur, Kemnaker Gelar TOT Smart System Berbasis Digital

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan