Senin, 29 September 2025

HNW Peringatkan Bahaya Besar Jika Israel Gantikan Masjid Al Aqsha dengan Solomon Temple

Masjid Al Aqsha dalam ancaman. HNW serukan agar umat Islam dan lembaga internasional cegah tragedi Nakba makin meluas.

Editor: Content Writer
dok. MPR RI
Hidayat Nur Wahid saat menghadiri Konferensi Aktivis Bela Palestina Se-Asia Pasifik di Bandung, Minggu (25/05/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada elemen masyarakat Indonesia yang konsisten berpegang pada Konstitusi dengan membela kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan, termasuk terhadap Israel. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri seminar bertajuk "From The Shadow Of Nakba: Breaking The Silence, End the Ongoing Genocide", hasil kolaborasi MPR RI dan Adara Relief International, yang digelar di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Seminar tersebut memperingati “Nakba”, sebuah tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina sejak 15 Mei 1948. Peristiwa itu ditandai dengan pengusiran dan perampasan paksa oleh Israel terhadap sekitar 750 ribu warga Palestina dari tanah air mereka. Tragedi ini terus berulang, termasuk pada 1967, dan kini kembali terjadi dengan kondisi lebih parah di Gaza, yang membuat 2,4 juta penduduknya menjadi korban.

Peristiwa Nakba telah diakui sebagai tragedi global sejak Majelis Umum PBB pada 2022 menetapkan 15 Mei sebagai hari peringatan internasional. Untuk pertama kalinya, peringatan tersebut secara resmi diperingati oleh PBB pada 2023.

Hidayat mengungkapkan bahwa ada indikasi kuat dari pihak zionis Israel untuk mengulang Nakba di Gaza seperti yang terjadi pada 1948. Bahkan, rencana ini telah diungkapkan secara terbuka oleh Ariel Karrnel, anggota Knesset dari partai yang dipimpin oleh Netanyahu.

“Maka saya mengapresiasi dan mendukung kegiatan seminar memperingati Nakba ini, agar publik tidak melupakan, bahkan bisa terus saling mengingatkan serta mengupayakan kolaborasi dengan seluruh lembaga internasional seperti PBB, Liga Arab, OKI, Uni Eropa, ICC, ICJ, negara-negara di dunia beserta parlemennya, agar tragedi Nakba di Gaza bisa segera dihentikan dan tidak terjadi lagi,” tegas HNW dalam keterangannya kepada media.

Baca juga: Hadiri Konferensi Aktivis Bela Palestina se-Asia Pasifik, HNW Ajak Dunia Hentikan Genosida di Gaza

Ia menambahkan bahwa berbagai lembaga internasional di Eropa dan dunia, seperti ICC, ICJ, Parlemen Eropa, Uni Eropa, PBB, Liga Arab, OKI, serta organisasi parlemen global seperti IPU dan PUIC, memiliki kesamaan sikap dalam menolak genosida Israel terhadap Gaza. Mereka juga mendorong agar Israel segera menghentikan penjajahannya, menolak rencana relokasi paksa warga Gaza, serta mendukung kemerdekaan Palestina.

Menurut HNW, dukungan terhadap Palestina terus bertambah, termasuk dari sejumlah negara Eropa.

“Karenanya, seminar internasional ini menjadi bagian dari bentuk upaya untuk mengingatkan masyarakat dunia, tentang permasalahan di Gaza yang makin menjadi korban dari genosida bahkan holocaust Israel, yang akan menjauhkan terealisasinya kemerdekaan Palestina yang mereka dukung itu," ujarnya.

Lebih jauh, Hidayat menyoroti bahaya besar yang kini mengancam Masjid al-Aqsha—kiblat pertama umat Islam yang telah diakui UNESCO sejak 2016 sebagai warisan budaya dunia milik umat Islam. Pada 17 Mei 2025, lebih dari 1.400 warga zionis Israel, bersama Menteri Pertahanan Israel dan dikawal militer, memasuki kompleks Masjid al-Aqsha. Di sana, mereka melakukan ibadah Yahudi, menyanyikan lagu-lagu keagamaan, dan mengibarkan bendera besar Israel.

Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, disebut-sebut berjalan di dalam terowongan bawah kompleks masjid, yang dibangun zionis Israel dengan dalih untuk mencari bukti keberadaan Solomon Temple yang akan menggantikan Masjid al-Aqsha.

Hidayat menegaskan bahwa tindakan tersebut seharusnya mendapat kecaman keras dari masyarakat internasional, khususnya umat Islam dan OKI, yang berdiri dengan latar belakang tragedi pembakaran Masjid al-Aqsha.

Menurutnya, jika kondisi ini dibiarkan terus berlanjut, maka Nakba akan berubah menjadi tragedi yang lebih parah. Tidak hanya pengusiran dan penjajahan, kini juga diiringi dengan upaya merobohkan Masjid al-Aqsha, situs suci yang merupakan kiblat pertama umat Islam dan telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia.

"Semoga umat manusia secara global menyadari dan segera beraksi agar “nakbah” itu tidak akan terjadi, agar perdamaian bisa terjadi,” pungkas HNW.

Seminar berlangsung dengan lancar dan penuh kekhidmatan. Selain dihadiri ratusan anggota Adara dan komunitas pro-Palestina, acara ini juga dihadiri oleh Direktur Utama Adara Relief International Maryam Rachmayani, Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota BSMI Prof. Basuki Supartono, serta jurnalis Aljazeera English Youma El Sayed dan Maher Abuquta.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan