Senin, 6 Oktober 2025

Sambangi Pusdiklatbangprof Margaguna, Mensos Gus Ipul Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat

Gus Ipul memastikan Sekolah Rakyat akan memenuhi 8 standar minimum sekolah yang diatur dalam dunia pendidikan.

Editor: Content Writer
Istimewa
PROGRAM SEKOLAH RAKYAT - Gus Ipul menyambangi Pusdiklatbangprof Margaguna. Ia mengatakan bila mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo, maka rencananya lahan seluas 1,9 hektare milik Pusdiklatbangprof Margaguna akan menjadi model atau prototipe Sekolah Rakyat. Sarana dan prasarana Sekolah Rakyat akan memiliki standar nasional. 

Gus Ipul menuturkan siswa yang akan masuk Sekolah Rakyat juga harus memenuhi persyaratan. Di antaranya, melalui tahap administrasi, tes akademik, hingga memiliki komitmen tidak putus sekolah di tengah jalan dan harus mengikuti proses sampai tuntas. 

"Nanti ada proses selanjutnya, ada psikolognya juga, nanti kita akan mengetahui tentang karakter dan mental. Maka itulah Presiden ingin ada semacam matrikulasi atau adaptasi, orientasi," katanya. 

Menurutnya, bila siswa yang akan belajar di Sekolah Rakyat telah melalui masa orientasi atau pengenalan, maka saat mereka memasuki proses belajar sudah memiliki frekuensi yang sama. 

"Proses orientasinya ini mungkin memakan waktu yang cukup lama," katanya.

Ia mengatakan proses orientasi ini juga banyak dilakukan di sekolah lainnya. Ia menyebutkan kemungkinan masa orientasi akan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. 

"Agar satu rombel memiliki kesiapan mental yang sama, paling enggak pemahaman dasarnya sudah sama," katanya. 

Ia juga menyatakan Sekolah Rakyat terbuka untuk siswa penyandang disabilitas. Menurutnya, akses disabilitas khususnya di Pusdiklatbangprof Margaguna juga sudah lengkap, meski masih perlu disempurnakan. 

"Apalagi ada teknologi, misalnya tuna rungu ada alatnya juga," katanya. 

Saat ditanya soal anggaran, ia mengatakan akan berasal dari APBN. Lalu, Presiden Prabowo juga memberikan kesempatan bagi swasta berpartisipasi.

"Ada beberapa yang sudah siap berpartisipasi nanti kita konsultasikan," katanya.

Gus Ipul berharap lulusan Sekolah Rakyat dapat menjadi agen-agen perubahan untuk keluarga dan lingkungannya pada masa yang akan dating. Sehingga, tak hanya berdampak pada dirinya saja.

"Sekolah ini sebenarnya intinya mengajak bahwa siapapun bisa, siapapun punya kesempatan," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Hasim mengatakan Pusdiklatbangprof memiliki luas 3,9 hektare. Lahan seluas 2 hektare akan digunakan sebagai Sekolah Rakyat.

"Untuk ruang kelas kita bisa kalau hanya 8 ruang saja. Hanya memang masih perlu penataan," katanya.

Menurutnya, penataan diperlukan karena awalnya Pusdiklatbangprof memang diorientasikan untuk pelatihan. Tapi, kini akan digunakan sebagai ruang kelas siswa. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved