KKP Kembangkan Kultur Jaringan Rumput Laut
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan teknologi kultur jaringan untuk meningkatkan kualitas rumput laut. Metode ini diharapkan mampu
Belum lagi penggunaan bibit dari alam memiliki permasalahan pada variasi fisiologinya seperti pertumbuhan dan kandungan agar.
“Budidaya rumput laut menggunakan bibit yang diproduksi dari sisa hasil budidaya memungkinkan terdapatnya penyakit dari rumput laut hasil panen sebelumnya, sehingga dapat mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas rumput laut karena pemakaian bibit yang berulang-ulang,” kata Andi.
Tapi, setelah menggunakan bibit rumput laut kultur jaringan, pembudidaya memiliki beberapa keuntungan antara lain menghasilkan tanaman yang seragam dalam jumlah yang banyak dari strain yang telah terseleksi dengan karakteristik yang diinginkan. Selain itu, dapat menghindari eksploitasi sumber bibit dari alam secara berlebihan.
“Umur bibit rumput laut yang digunakan dalam budidaya dapat tertelusur sehingga memudahkan dalam memperkirakan waktu untuk memperbaharui bibit. Secara produksi dalam satu siklus kami Kelompok Yawan Ridol Mandiri, mampu mengelola budidaya rumput laut sebanyak 200 longline, dengan hasil panen sekali siklus selama dua bulan sekitar 10 ton, dengan harga jual saat ini Rp30 ribu perkilogram,” kata Andi.