Minggu, 5 Oktober 2025

Tingkatkan Keselamatan Pelayaran, Ditjen Hubla Luncurkan Inovasi Redesain Pelampung Suar

Hal ini merupakan wujud upaya pelaksanaan tugas dan fungsi kenavigasian dalam mewujudkan keselamatan dan keamanan pelayaran di Perairan Indonesia.

Editor: Content Writer
dok. Kemenhub
Peluncuran redesain pelampung suar dilaksanakan sebagai rangkaian acara Seminar Kenavigasian yang digelar oleh Distrik Navigasi Kelas II Semarang di Hotel Patra Semarang, Jawa Tengah pada hari ini (8/9). 

Hengki juga berharap seluruh Distrik Navigasi di Indonesia dapat terus menerapkan Hospitable Spirit dalam memberikan pelayanan kenavigasian. 5S atau senyum, salam, sapa, sopan dan santun hatus senantiasa diterapkan secara konsisten.

Hal ini menurutnya merupakan modal utama bagi ASN Perhubungan selaku pelayanan masyarakat yang tercermin dalam 5 (lima) citra manusia perhubungan, yaitu tanggap terhadap kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa yang tertib, teratur, tepat waktu, bersih dan nyaman.

Sementara itu, Kepala Distrik Navigasi Kelas II, Dian Nurdiana, mengungkapkan bahwa pengembangan inovasi redesain pelampung suar ini merupakan salah satu upaya dalam optimalisasi SDM dan sarana prasarana kenavigasian yang dimiliki oleh Distrik Navigasi.

Pengembangan inovasi ini, lanjutnya dilakukan dengan mengedepankan optimalisasi dan efisiensi dalam penggunaan anggaran.

Adapun terkait redesain pelampung suar ini, Dian menjelaskan bahwa dengan desain pelampung suar existing terdapat banyak kendala, antara lain kesulitan dalam pengangkatan saat perawatan, bentuknya yang dapat menyebabkan kerusakan pada dek kapal, serta menyebabkan ketidaknyamanan pekerja dalam proses pemeliharaan.

“Redesain pelampung suar inovasi Distrik Navigasi Kelas II Semarang memiliki badan pelampung dengan diameter lebih kecil, yakni 2.2 m jika dibandingkan pelampung suar existing yang memiliki diameter 2.6 m. Ketebalan plat nya juga lebih tipis, yakni 8 mm jika dibandingkan dengan ketebalan existing 10 mm. Dengan demikian redesain ini lebih maksimal dalam penggunaan bahan baku dan efisiensi biaya,” jelasnya.

Lebih lanjut, desain pelampung suar yang dikembangkan oleh Distrik Navigasi Kelas II ini juga lebih ringkas karena tidak memiliki sirip, sehingga lebih mudah dalam pemeliharaan karena lebih mudah diangkat tanpa risiko merusak dek kapal.

Selain itu, desain baru ini juga memiliki counter weight lebih baik karena bentuknya yang lebih tinggi dan ramping sehingga fokus titik berat di tengah selain juga lebih efisien dalam bahan baku dan biaya.

“Redesain pelampung suar ini secara teknis dilakukan dengan mengacu pada pedoman teknis dalam pengembangan arsitektur sebuah produk, di mana bengkel Distrik Navigasi Kelas II Semarang secara mandiri melakukan siklus pengembangan produk, meliputi proses desain, manufaktur, testing dan finishing, yang dalam pelaksanaannya diinspeksi oleh Kantor Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Semarang,” terang Dian.

Dian menekankan, pihaknya akan terus melakukan pengembangan inovasi sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja agar dapat menghasilkan produk hasil inovasi yang berkualitas dengan sistem kerja yang lebih optimal dan produktif.

Untuk itulah, ia meminta dukungan dan sinergi yang lebih baik dengan institusi terkait, dalam hal ini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta para akademisi di Perguruan Tinggi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi maritim, khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Sebagai informasi, kegiatan Seminar Kenavigasian ini dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh seluruh Distrik Navigasi di seluruh Indonesia, UPT Direkorat Jenderal Perhubungan Laut di wilayah Jawa Tengah, Instansi/Lembaga terkait, BUMN, serta asosiasi dan akademisi.

Adapun narasumber yang dihadirkan terdiri dari praktisi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta akademisi dari Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan pula Mars Kenavigasian, yang diciptakan dengan harapan dapat membangkitkan semangat seluruh inasn navigasi untuk dapat bekerja lebih profesional dan melayani dengan sepenuh jiwa sebagaimana semboyan Kenavigasian, Kala Jivam Asti, yang memiliki arti Waktu adalah Jiwa.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved