Staf Khusus Menteri BUMN Sebut Penolakan Ahok Masuk BUMN Lebih Banyak dari Kalangan Politik
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN mengatakan penolakan terhadap Ahok masuk BUMN lebih banyak dari kalangan politik daripada ekonomi.
TRIBUNNEWS.COM - Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menanggapi adanya penolakan terhadap Ahok masuk BUMN.
Arya menyebut penolakan itu lebih banyak dari kalangan politik.
Sedangkan dari segi ekonomi tidak ada penolakan bahkan responnya positif.
"Kita tanya teman teman di market, di bursa juga, teman teman di corporate juga. Mereka pada umumnya positif terhadap Ahok mereka nggak pernah meragukan kinerja Ahok," katanya.
Itu yang dilihat menjadi satu titik poin penting, karena di sistem corporate berbeda dengan sistem di birokrasi.
Mengenai sikap Ahok yang sering meledak ledak, Arya menjelaskan jika Ahok akan bisa menyesuaikan dengan budaya yang berbeda.
Pandji Pragiwaksono Dukung Ahok Jadi Pimpinan di BUMN
"Beliau meledak karena melihat pelayanan publik di DKI banyak yang ngaco beliau meledak ledak. Tapi sebelumnya kan nggak begitu, Gayanya beda kok," ujar pria kelahiran Sumatra Utara ini.
Ia menjelaskan jika posisi yang akan dipegang Ahok berkaitan dengan energi dan hajat hidup banyak orang.
Arya yakin Ahok akan bisa mendorong pelayanan BUMN ini akan sangat baik.
Mengenai transparansi bisnis perusahaan, Ahok diharapkan mampu lebih baik dari sisi keuangan.
"Kinerja pertama kedua transparansi," harapannya terhadap Ahok di BUMN.

Staf Khusus Menteri BUMN ini menegaskan penunjukkan Ahok masuk jajaran BUMN tidak ada saran dari Presiden Jokowi.
Ia menambahkan jika Erick Thohir selaku Menteri BUMN yang mengusulkan mantan Gubernur DKI tersebut.
Adhie Massardi: Bila Ahok Punya Kemampuan Pasti akan ''Diminta'' Perusahaan Swasta