Selasa, 7 Oktober 2025

Angkat Eksistensi Bawang Putih Lokal

Memori masyarakat Indonesia terhadap eksistensi bawang putih lokal semakin menurun seiring tergantikannya bawang putih lokal dengan bawang putih impor

Editor: Content Writer
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pedagang sayur melayani warga yang membeli bawang putih di Pasar Kiaracondong, Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Minggu (5/5/2019). 

Meski sudah memiliki nama varietas terdaftar, banyak petani yang belum bisa membedakan antara varietas satu dengan varietas lainnya. Hingga kini pun, banyak petani yang masih menyebut varietas bawang putih dengan istilah-istilah lokal antara lain bawang lengkong, bawang geol dan bawang bagong.

“Para petani di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro seperti Magelang, Temanggung, Wonosobo dan sekitarnya masih banyak yang menyebut Bawang Lengkong dan Geol. Para petani di Lombok Timur juga masih menyebut Bawang Bagong. Padahal jenis tersebut identik dengan varietas yang sudah terdaftar,” tukasnya.

Disinggung mengenai bawang putih ‘lanang’ yang banyak diburu konsumen karena dipercaya memiliki khasiat lebih, Sukarman menjelaskan bahwa jenis bawang tersebut adalah bawang bersiung tunggal, berbentuk semi bulat yang terbentuk karena  pembentukan tunas bakal siung tidak berkembang dengan sempurna.

"Soal mitos khasiat lebih yang dimilikinya tentu menjadi tantangan para peneliti untuk membedahnya secara empirik,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved