Kisah Gadis Cantik Jualan Cilok di Sekitar Bandara Solo, Niat Bantu Keluarga, Malah Banjir Pembeli
Kisah seorang gadis cantik penjualan cilok di sekitar Bandara Adi Soemarmo Solo mendadak viral.
TRIBUNNEWS.COM - Kisah seorang gadis cantik penjualan cilok di sekitar Bandara Adi Soemarmo Solo mendadak viral.
Foto ini diunggah oleh sebuah akun Instagram @agendasolo pada Selasa (29/10/2019).
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui perempuan tersebut bernama Utari Nur Alina.
Utari merupakan warga Dusun (Dk) Lemah Aban, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Perempuan kelahiran Wonogiri, 14 Maret 2000 ini membenarkan foto yang ada dalam postingan itu adalah dirinya.
"Iya itu saya," ujar Utari kepada Tribunnews.com.
Utari menjelaskan, foto pertama dirinya diambil oleh seorang pelanggan yang membeli ciloknya.
Sedangkan foto kedua diambil oleh sang kakak.
"Kalau yang satu itu dari seorang pembeli."
"Kalau yang foto satunya (jilbab merah) itu Kakak saya yang foto," ujarnya.
Gadis berumur 19 tahun ini mengaku kaget saat mengetahui foto berjualannya viral.
"Kaget nggak nyangka bisa viral," kata Utari.

Sementara dalam postingan tersebut terdapat dua buah foto berbeda.
Foto pertama tampak seorang perempuan berpakaian hitam dan berjilbab merah muda tengah memasukan cilok menggunakan garpu ke dalam kantong pastik.
Sedangkan foto kedua memperlihatkan potret seorang perempuan berbaju dan berjilbab merah tengah berpose di depan sebuah sepeda motor bertuliskan Cilok 345 Balap Siomai.
Postingan tersebut menggunakan caption berbahasa Jawa.

"Ono seng sering nyore neng bandara? Kene tuku cilok neng kene. (Ada yang sering mengahabisakan waktu sore di bandara? Sini beli cilok)."
Hingga Sabtu (2/11/2019) sore, postingan tersebut sudah disukai lebih dari 25 ribu kali dan mendapat komentar sebanyak 1,7 ribu kali.
Netizenpun banyak yang bertanya-tanya siapa sosok di perempuan yang ada di dalam postingan tersebut.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tim cek fakta Tribunnews.com mendatangi lokasi yang dimaksud, Kamis (31/10/2019) lalu.
Cerita awal berjualan cilok
Utari sudah berjualan cilok sejak lima bulan yang lalu, tetapnya Juni 2019.
Awalnya dia hanya berniat membantu sang kakak untuk menjajakan cilok yang sepi pembeli.
"Soalnya saya di sini cuma membantu Kakak saya."
"Dulu agak kurang maju," ujarnya
Melihat kondisi tersebut, Utari berniat memajukan usaha kakaknya tersebut.
"Dan alhamdulillah dari saya jualan tambah maju," ungkap perempuan yang tengah menjalani pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Surakarta ini.
Menurut Utari, terjadi perubahan drastis saat dirinya membantu berjualan.
"Omsetnya jadi naik," akunya.
Komentar pembeli
Seorang pembeli asal Desa Caden, Kecamatan Sabi, Kabupaten Boyolali, Dhimas Hadi Saputro mengaku mendapat info viralnya Utari dari group media sosial, Facebook.
Untuk memuaskan rasa penasarannya, Dhimas rela jauh-jauh dari rumahnya ke Bandara Adi Soemarmo.
"Penasaran sama Mbaknya jual cilok cantik," ujar dia.

Dhimas menilai ada dampak positif dari penggunaan media sosial.
"Dari viral itu Mbaknya bisa bertambah penghasilannya," tambahnya.
Pendapat yang sama juga diungkapkan pembeli asal Kabupaten Klaten, Wahyu Wibowo.
Wahyu mengaku mengetahui kabar tersebut dari media sosial Instagram dengan menggunakan kata pencarian 'penjual cilok viral'.
Kemudian ia menyempatkan dirinya untuk datang dan membeli cilok buatan Utari.
"Di pencarian ramai. Ini baru mau beli," kata Wahyu.
(Tribunnews/Endra Kurniawan)