Senin, 29 September 2025

Demi 'Sastra Untuk Tarendra', Fitri Nganthi Wani Olah Rasa Selama 11 Tahun

Fitri Nganthi Wani melakulan olah rasa selama 11 tahun hingga akhirnya meluncurkan sastra Untuk Tarendra 1 November 2019.

Editor: Fathul Amanah
Tribunnews.com/AndariWN
Fitri Nganthi Wani perform bersama Julian (kanan) Gandhiasta (kiri) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Andari Wulan Nugrahani

TRIBUNNEWS.COM, SOLO -  "Lega, bersyukur, sekaligus deg-deg'an," ungkap Fitri Nganthi Wani, penulis Sastra Untuk Tarendra yang resmi diluncurkan Jumat (1/11/2019) di Bentara Budaya Surakarta.

Wani mengatakan dia tidak menyangka acara peluncuran album buku terbarunya akan dihadiri banyak orang.

Sekitar 250 orang datang memenuhi halaman Bentara Budaya Solo.

Ditemui Tribunnews.com, Wani menyatakan acara kali ini sudah disiapkan oleh pihak Bentara Budaya bekerja sama dengan manajernya.

"Saya tinggal dateng saja. Secara teknis lengkapnya aku nggak tahu yang mengurusi Albi Moreno sebagai manajerku," jelas Wani.

Tarendra itri Nganthi Wani
Peluncuran Album Buku Terbaru Fitri Nganthi Wani: Sastra Untuk Tarendra di Bentara Budaya Solo 1 November 2019 (Tribunnews.com/AndariWN)

Sebagai penulis Sastra Untuk Tarendra, ibu satu orang anak itu menuturkan cerita di balik lahirnya Tarendra.

"Bisa dikatakan bahwa saya sendiri sebagai penulisnya, menceritakan tentang cinta terlarang antara seorang laki-laki dan perempuan," katanya.

Dalam buku terbarunya, dijelaskan subyek untuk 'aku' adalah pihak perempuan.

Untuk pihak laki-laki, disebutkan sebagai subyek 'kamu'.

"Subyek 'aku' perempuan, 'kamu' nya laki-laki," kata Wani.

Wani menjelaskan dalam penuturan cerita Tarendra, ada proses awal perkenalan tokoh di dalam bukunya.

Hingga muncul konflik penolakan yang dialami tokoh perempuan.

Diakhiri dengan fase berdamai kepada diri sendiri.

"Ada proses antara awalnya perkenalan. Konflik kenapa tidak pernah bisa untuk bersatu. Ada proses di mana tokoh perempuan benci diri sendiri, merasa tidak pantas, tidak baik, karena selalu mendapatkan penolakan secara tidak langsung dan tidak ada ketegasan dari tokoh laki-laki. Sampai akhirnya pada fase berdamai kepada diri sendiri. Mengalah bukan untuk kalah. Itu dari saya sendiri sebagai penulis," ucapnya.

Sastra Untuk Tarendra Wani
Buku Terbaru Fitri Nganthi Wani Sastra Untuk Tarendra (Tribunnews.com/AndariWN)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan