Mongkeypox Bisa Masuk ke Indonesia, Epidemiolog Berikan Alasannya
Potensi masuknya penyakit cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia tetap ada. Hal ini disampaikan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Bu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Potensi masuknya penyakit cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia tetap ada. Hal ini disampaikan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.
Ada beberapa alasan kenapa Mongkeypox bisa saja masuk ke Indonesia. Pertama berdasarkan data yang ada di Eropa, awal terjadi kemungkinan berada di awal April.
"Tapi dari google searh menunjukkan bahkan di Februari-Maret itu bahkan sudah terjadi akses terhadap gejala terkait Mongkeypox itu," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Laporan Terbaru WHO: Penyakit Cacar Monyet Menyerang 30 Negara dengan 550 Kasus
Kedua, berdasarkan era globalisasi besar kemungkinan akan mudah menyebar. Penerbangan antar negara yang begitu cepat, aktivitas manusia begitu tinggi.
Ditambah lagi krarakter mongkeypox yang bisa berinkubasi selama 3 minggu. Hal ini kata Dicky tidak akan terscranning atau terdeteksi sampai timbulnya gejala.
Dan pada akhirnya kemudian menularkan pada orang lain. Sehingga mekanisme skrinning yang diterapkan di bandara belum tentu bisa medeteksi.
Ditambah ada hal lain yang menambah kerawanan. Misalnya pelonggaran yang kebablasan di banyak negara. Termasuk terjadi pelonggaran di Indonesia.
"Yang membuat orang jadi abai, fenomena balas dendam. Kemudian juga ditambah lagi dengan bahwa pengetahuan tentang Mongkeypox ini kan jarang sekali dimiliki. Karena ini endemi di Afrika. Ini yang membuat orang yang gak paham," papar Dicky lagi.