Bahaya Dehidrasi bagi Tubuh, Gejala pada Anak-anak dan Dewasa, serta Cara Pencegahan
Bahaya Dehidrasi bagi tubuh, gejala pada anak dan dewasa, serta cara pencegahan. Dehidrasi dapat menyebabkan kebingungan, tinja berdarah dan pingsan.
TRIBUNNEWS.COM - Dehidrasi adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi.
Sehingga tubuh tidak memiliki cukup air dan cairan lain untuk menjalankan fungsi normalnya.
Jika seseorang tidak mengganti cairan yang hilang, ia akan mengalami dehidrasi.
Menurut MayoClinic, siapa pun dapat mengalami dehidrasi, bahkan kondisi ini sangat berbahaya bagi anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua.
Dehidrasi yang mencapai gejala ekstrem, dapat menyebabkan kebingungan dan mudah tersinggung.
Baca juga: Waspada Cuaca Panas Terjadi hingga Pertengahan Mei, BMKG: Bukan Gelombang Panas
Apa saja gejala dehidrasi?
Menurut MayoClinic, rasa haus tidak selalu merupakan indikator awal dehidrasi atau kebutuhan tubuh akan air.
Banyak orang, terutama orang dewasa yang lebih tua, mengabaikan rasa haus sampai mereka mengalami dehidrasi.
Itulah mengapa penting untuk meningkatkan asupan air saat cuaca panas atau saat seseorang sedang sakit.
Gejala dehidrasi juga mungkin berbeda berdasarkan usia, sebagai berikut:
Gejala dehidrasi pada bayi atau anak kecil
- Mulut dan lidah kering
- Tidak ada air mata saat menangis
- Tidak ada popok basah selama tiga jam
- Mata cekung, pipi
- Titik lunak cekung di atas tengkorak
- Kelesuan atau lekas marah
Gejala dehidrasi pada orang dewasa
- Rasa haus yang ekstrim
- Kurang sering buang air kecil
- Urin berwarna gelap
- Kelelahan
- Pusing
- Kebingungan
Jika gejala sudah ekstrem, maka harus menghubungi dokter atau pergi ke fasilitas medis terdekat.
Berikut ini gejala dehidrasi ekstrem:
- Pernah mengalami diare selama 24 jam atau lebih
- Mudah tersinggung atau bingung dan lebih mengantuk atau kurang aktif dari biasanya
- Tidak bisa menahan cairan
- Memiliki tinja berdarah atau hitam
Baca juga: Bisa Picu Dehidrasi, Ini Alasan Sering Buang Air Kecil setelah Minum Kopi
Cara Mencegah Dehidrasi
Untuk mencegah dehidrasi, minum banyak cairan dan makan makanan tinggi air seperti buah-buahan dan sayuran.
Berikut ini langkah pencegahan menurut WebMD.
Pencegahan pada Anak-anak
Anak-anak juga kehilangan cairan dan elektrolit seperti halnya orang dewasa.
Jadi, pastikan anak memiliki akses ke banyak air dan cairan lainnya, terutama jika mereka sangat aktif secara fisik atau jika hari itu panas.
Selain itu, anak juga dapat mengonsumsi banyak buah dan sayuran atau yang mengandung banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Pencegahan untuk Lansia
Dehidrasi sangat berbahaya bagi orang dewasa yang lebih tua karena tubuh mereka menyimpan lebih sedikit air.
Beberapa poin yang perlu diingat:
- Jangan menunggu sampai merasa haus untuk minum. Pastikan untuk minum cairan sepanjang hari.
- Pastikan air mudah dijangkau siang dan malam.
- Memiliki antara 6 dan 8 cangkir cairan sehari. Jika suhu tubuh tinggi atau seseorang demam, minumlah lebih banyak.
- Jangan melewatkan waktu makan, karena makanan yang mengandung air juga baik untuk mencegah dehidrasi.
- Minumlah minuman olahraga, susu, dan kaldu, tetapi hindari minuman berprotein tinggi dan minuman beralkohol
- Makan diet seimbang yang mencakup buah-buahan dan sayuran karena mengandung sejumlah besar air, garam, dan vitamin dan dapat membantu mencegah dehidrasi.
- Batasi kopi, alkohol, dan minuman berkafein karena kafein adalah diuretik, yaitu dapat menyerap mengeluarkan cairan dalam tubuh.
Pencegahan saat Berolahraga
Orang yang melakukan aktivitas olahraga harus memastikan tubuhnya terhidrasi, sehingga tidak mengalami dehidrasi.
Berikut ini cara pencegahannya:
- Minum secangkir air sekitar 4 jam sebelum berolahraga.
- Minum setengah cangkir air lagi setiap 10 hingga 15 menit saat berolahraga.
- Minumlah air setelah selesai, dan jika tubuh memproduksi banyak urin berwarna terang, itu pertanda baik.
- Mengikuti aturan umum untuk berolahraga ini tidak hanya akan membantu tubuh tetap terhidrasi, tetapi juga menjaga detak jantung dan suhu tubuh agar tidak terlalu tinggi.
Baca juga: Dehidrasi pada Ibu Menyusui Dapat Pengaruhi Produksi ASI
Orang-orang tertentu dengan risiko dehidrasi yang tinggi, yaitu:
1. Orang tua
Beberapa orang kehilangan rasa haus seiring bertambahnya usia, sehingga mereka tidak minum cukup cairan.
2. Bayi dan anak kecil
Yang lebih mungkin mengalami diare atau muntah
3. Orang dengan penyakit kronis
Penyakit kronis tertentu dapat menyebabkan penderita lebih sering buang air kecil atau berkeringat, sehingga cairan tubuh dengan cepat berkurang.
Penyakit kronis tersebut di antaranya diabetes, cystic fibrosis, atau masalah ginjal.
4. Orang yang mengonsumsi obat-obatan
Obat-obatan tertentu berisiko menyerap cairan tubuh lebih banyak, sehingga tubuh dapat kekurangan cairan dengan cepat.
Cairan tubuh akan terserap kemudian diubah menjadi urin dan keringat.
5. Orang yang berolahraga atau bekerja di luar ruangan saat cuaca panas
Cuaca yang panas memicu seseorang untuk berkeringat lebih banyak.
Hal ini menyebabkan cairan tubuh keluar dalam bentuk keringat, sehingga mengurangi cairan tubuh dan memicu dehidrasi.
Untuk mengurangi risiko dehidrasi, maka setiap orang harus mendapat asupan air yang cukup.
Jumlah air yang harus diminum setiap hari agar mendapat cairan yang cukup adalah 2,7 liter.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Dehidrasi