Lebih dari 90 Persen Balita Telah Mendapatkan Vaksin Polio
PIN Polio ini memperkuat imunisasi rutin dan menutup kesenjangan imunitas akibat masih ada daerah-daerah kantong dengan cakupan imunisasi yang kurang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak 8 Maret hingga 15 Maret 2016, sebanyak 89,01% dari total sasaran Balita usia 0-59 bulan di Indonesia telah mendapatkan vaksin polio oral.
Pemerintah menargetkan cakupan PIN Polio sebesar 95 persen.
Saat ini Provinsi Bali baru memulai PIN Polio setelah tertunda karena perayaan hari raya Nyepi beberapa waktu lalu.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, drg. Oscar Primadi, MPH bersyukur atas capaian PIN Polio 2016 kali ini.
“Jutaan Balita di Indonesia telah diimunisasi polio, mereka aset bangsa yang sehat dan cerdas”, ujarnya di Kantor Kemenkes Jakarta.
Hingga saat ini rekapitulasi data masih berlangsung. Hasil akhir akan dapat diketahui setelah Provinsi Bali selesai melaksanakan PIN.
PIN Polio ini bertujuan untuk memperkuat imunisasi rutin dan menutup kesenjangan imunitas akibat masih adanya daerah-daerah kantong dengan cakupan imunisasi rutin yang rendah.
Harapannya Indonesia dapat mempertahankan status Bebas Polio dan berkontribusi dalam mewujudkan Dunia Bebas Polio Tahun 2020.
Rekapitulasi pelaksanaan PIN Polio 2016 per Provinsi hingga hari kedelapan pelaksanaan, adalah D.I. Aceh (88,15%), Sumatera Utara (93,27%), Sumatera Barat (84,59%), Jambi (98,18%), Bangka Belitung (100,09%), Riau (84,29%), Kep. Riau (71,05%), Bengkulu (92,63%), Sumatera Selatan (105,26%) dan Lampung (102,13%).
DKI Jakarta (81,46%), Banten (62,29%), Jawa Barat (93,54%), Jawa Tengah (98,10%), Jawa Timur (98,13%), Bali (33,89%), NTB (95,34%), 18. NTT (69,40%).
Untuk wilayah Kalimantan, Kalimantan Barat (92,14%), Kalimantan Selatan (96,06%), Kalimantan Tengah (85,05%), Kalimantan Timur (95,84%), 23. Kalimantan Utara (84,97%).
Untuk kawasan Indonesia timur Sulawesi Barat (83,78%), Sulawesi Utara (64,37%), Sulawesi Tenggara (54,98%), Sulawesi Tengah (69,88%), Sulawesi Selatan (88,30%), Gorontalo (83,50%).
Sementara Maluku (78,02%), Maluku Utara (74,16%), Papua (33,49%), Papua Barat (96,64%).
"Untuk provinsi DIY tidak melaksanakan PIN polio oral," kata Oscar.