Selasa, 30 September 2025

Jengkol Kaya Gizi, Tapi Waspadai Racunnya

Harga jengkol melejit. Ada apa di balik aromanya yang menyengat? Yuk ikuti fakta dan bahayanya jengkol.

Tribun Lampung/Okta Kusuma Jatha
Harga jengkol mengalami kenaikan mencapai Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, Kamis (6/6/2013). Harga normal untuk satu kilogram jengkol yakni Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu. Kelangkaan persediaan menyebabkan melonjaknya harga jengkol tersebut. (Tribun Lampung/Okta Kusuma Jatha) 

TRIBUNNEWS.COM - Jengkol akhir-akhir ini jadi perhatian. Komoditas pertanian ini harganya melejit hingga menyamai harga komoditas peternakan seperti ayam dan daging sapi. Sebenarnya apa kandungan di dalam jengkol sehingga tak sedikit yang menyukainya?

Tribunnews.com mengutip tulisan sejumlah ahli gizi di halaman facebook Rumah Diet Gizi Anda. Halaman ini menyebutkan jengkol adalah sinonim dari Pithecellobium jiringa , Pithecollobium lobatum , Zygia jiringa. Nama di daerah sbb: Gayo: jering, Batak: jering, Karo dan Toba: joring, Minangkabau: jarieng, Lampung: jaring, Dayak: Jaring, Sunda: jengkol, Jawa: jingkol, Bali: blandingan, Sulawesi Utara: Lubi.

Berikut data dan fakta tentang jengkol:

1. Kandungan Gizi Jengkol
Buah jengkol mengandung karbohidrat dan minyak atsiri. Selain itu dari hasil penelitian buah jengkol juga mengandung protein, vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.

Kandungan vitamin C pada 100 gram buah jengkol adalah 80 mg. Buah jengkol merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23.3 gram per 100 gram bahan. Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber protein nabati, yaitu hanya 18.3 gram per 100 gram.

Kandungan fosfor pada buah jengkol (166.7mg/100 gram). Kulit jengkol ternyata mengandung alkaloid, steroid/triterpenoid, saponin, flavonoid dan tannin. Selain itu biji jengkol juga memiliki kandungan sitosterol dan stigmasterol yang dilapor-kan memiliki aktifitas hipogli-kemia. Jengkol mengandung 20 gram asam jengkolat di setiap 1 kg biji jengkol segar (20 permil) dengan variasi 12 hingga 35 permil

2.Mengapa Baunya Menyengat?
Penyebab bau jengkol adalah asam amino yang terkandung didalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur Sulfur (S). Ketika terdegradasi akan terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.

3. Bahaya Jengkol
Memakan biji jengkol terlalu banyak dapat menyebabkan keracunan, yaitu hyperaemia ginjal dan pendarahan ginjal. Selain itu dapat juga mengurangi atau menghentikan keluarnya urine serta kejang kandung kemih.

Kesimpulannya, meski Jengkol kaya zat gizi dan juga manfaat tetapi karena memiliki potensi untuk membikin Keracunan maka rasanya kurang tepat untuk menjadikan Jengkol sebagai menu wajib kita.

Tags
jengkol
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved