Korban Dugaan Malapraktik Berharap Bantuan Jokowi
Darwis Lubis berharap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mau membantu, untuk melakukan proses mediasi dengan pihak RSUP Fatmawati.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Darwis Lubis berharap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mau membantu, untuk melakukan proses mediasi dengan pihak RSUP Fatmawati.
Darwis adalah orangtua Sellywayn Carolina, korban dugaan malapraktik di RSUP Fatmawati, dalam kasus operasi tulang yang dilakukan pada 1 September 1999.
Menurut Darwis, sejak dioperasi pada 1999, kondisi Selly terus memburuk. Darwis ingin kondisi putrinya bisa lebih baik, jika memang tidak bisa normal lagi.
Darwis meminta pihak RSUP Fatmawati bertanggung jawab dan membiayai perawatan serta pengobatan putrinya di rumah sakit lain, karena putrinya sudah trauma dan tidak mau mendapat perawatan di Fatmawati.
Pihak RSUP Fatmawati sebenarnya sudah menawarkan perawatan di RSUP Fatmawati, namun karena Selly trauma, akhirnya pihak keluarga menolak.
"Yang penting anak saya bisa lebih baik kondisinya," imbuh Darwis.
Sally dioperasi akibat sciolosis (tulang bengkok) yang dideritanya pada 1999. Selly sempat melakukan olahraga khusus, dan kondisinya sempat membaik, dari sebelumnya kebengkokan 80 derajat, menjadi 45 derajat.
Setelah itu, pihak RSUP Fatmawati melakukan operasi. Ujung punggung paling atas sampai tulang ekor, dibedah. Kemudian, dimasukkan pen sepanjang 30 centimetr dan 12 baut.
Setelah dioperasi, kondisi Selly sempat membaik, namun beberapa bulan kemudian kondisi tulangnya kembali bengkok, dan justru semakin parah.
Setelah itu, Darwis mengetahui bahwa sebenarnya Selly tidak perlu dioperasi, dan cukup dengan olahraga. Selly seharusnya juga dipasangi gips pasca-operasi, namun itu tidak dilakukan dokter.
Sebelumnya, Darwis melalui Komnas HAM dan Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK), juga telah mencoba mengirim surat kepada Presiden SBY, untuk memohon bantuan.
Pada 2007, Darwis telah meminta bantuan Gubernur DKI Jakarta (saat itu Fauzi Bowo), namun tidak mendapat tanggapan apapun. (*)