Sempoyongan Ketika Beranjak dari Duduk, Tanda Umur Pendek
Merasa sering sempoyongan ketika mau duduk dan beranjak dari duduk? Riset menyebut ini tanda umur pendek. Wadow!
TRIBUNNEWS.COM
Merasa ngos-ngosan atau sempoyongan ketika akan duduk dan beranjak bangun dari lantai?
Kalau ya, Anda patut waspada! Pasalnya, para peneliti di Brazil mengungkap tidak mampu duduk dan bangun adalah tanda kematian awal.
Dalam riset yang dikutip Tribunnews.com dari publikasi European Journal of Preventative Cardiology, para peneliti melibatkan 2.002 responden, umur 51 dan 80 tahun. Mereka diminta untuk melakukan tes "duduk-bangun". Tes tersebut berlangsung sekitar enam tahun.
Sebelum tes dilakukan, peneliti menghimbau partisipan untuk tak terlalu mengkhawatirkan seberapa lama tes dilakukan. Partisipan juga diberi tahu bahwa tes duduk-bangun akan berlangsung dengan sistem penopang yang minimum.
Tes berlangsung dilakukan di atas permukaan lantai keras yang sudah ditutupi dengan matras sebagai pengaman.
Selama tes berlangsung, tercatat 159 partisipan atau sekitar 7,9 persen, meninggal. Mayoritas adalah mereka yang memiliki nilai buruk dalam tes duduk-bangun.
"Yang lebih relevannya adalah fakta bahwa setiap peningkatan 1 poin dalam penilainan tes duduk bangun, kemungkinan kematian menurun 21%," ujar para peneliti dalam laporannya.
Dalam laporan tersebut tak disebutkan faktor penyebab para responden gagal dalam tes yang diklaim sebagai tes pertama yang memprediksikan harapan hidup dengan cara duduk dan bangun.
Namun mereka menyebut sebagai penguat akurasi, faktor-faktor jenis kelamin dan indeks massa tubuh dijadikan landasan dalam tes tersebut.
"Bukan rahasia lagi kalau fitness aeorobik berelasi dengan pertahanan hidup, tapi riset kami juga membuktikan memertahanankan tingkat fleksibelitas tubuh, kekuatan otot, rasio antara kekuatan dan tubuh, dan koordinasi tak hanya bermanfaat untuk melakukan aktifitas sehari-hari, tapi juga memiliki pengaruh pada harapan hidup," ujar Dr. Araújo seperti yang dikutip TRIBUN dari Medical Daily.
Untuk umur yang lebih panjang, Dr. Araújo menyarankan Anda berolahraga yang fokus pada penguatan otot muskuloskeletal (otot, tulang, dan persendian ). (Daniel Ngantung)
Klik TRIBUN JAKARTA Digital Newspaper
(Berita, artikel dan foto-fotonya dijamin WOW!)
Baca Artikel Menarik Lainnya