Lima Karakter Aplikasi Kesehatan yang Harus Dihindari
Bermodalkan ponsel pintar atau tablet, Anda sudah bisa mencari solusi masalah medis lewat aplikasi-aplikasi kesehatan.
TRIBUNNEWS.COM - Perkembangan teknologi tentu memberi banyak manfaat buat kehidupan manusia, terutama soal kesehatan.
Bermodalkan ponsel pintar atau tablet, Anda sudah bisa mencari solusi masalah medis lewat aplikasi-aplikasi kesehatan.
"Saat ini, ada 150 ribu sampai 200 ribu aplikasi yang tersedia di toko aplikasi. Mungkin masih banyak lagi," ujar dr. Joe Kvedar, pendiri dan direktur Center for Connected Health, seperti yang TRIBUNnews.com kutip dari Mashable.com.
Center for Connected Health adalah lembaga penyedia pelayanan kesehatan dengan cara nonkonvensional.
Berguna memang, namun dr.Joe mengingatkan supaya Anda jeli dan waspada dalam memilih dan memanfaatkan aplikasi kesehatan.
Diungkapkan dr.Joe, tak semua aplikasi kesehatan yang dijual di toko aplikasi memiliki nilai manfaat. Bahkan tak sedikit pula yang memberi informasi yang "menyesatkan".
Bagi pasien dengan penyakit tingkat lanjut, ada baiknya, pasien berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan sebuah aplikasi kesehatan untuk mendukung perawatan mereka.
Seperti yang diwartakan, iMedicalApps, Apple belum lama ini memperketat regulasi bagi pengembang aplikasi kesehatan.
Perusaahan besutan Steve Jobs itu tidak akan menerima aplikasi yang mengklaim dapat mendiagnosa jenis penyakit atau menyembuhkan.
Berikut lima karakter aplikasi kesehatan yang perlu Anda hindari:
1. Aplikasi yang menggunakan FlashLight Ponsel untuk menyembuhkan
Tidak ada fungsi medis yang dimiliki flashlight ponsel. Jadi, jangan terlena dengan aplikasi yang mengklaim dapat menyembuhkan jerawat.
2. Pendeteksi bintik dan tahi lalat
Tidak ada pula aplikasi yang dapat mendeteksi bintik mencurigakan dan tahi lalat.
"Mungkin mata Anda yang seharusnya dilatih untuk melatihnya," ujar dr.Kvedar.
3. Menyembuhkan lewat suara