Konflik Palestina Vs Israel
Daftar 180 Negara yang Walk Out saat Netanyahu Bicara di PBB: Indonesia hingga Sekutu AS Pilih Cabut
Sebanyak 180 dari 193 negara dilaporkan walk out massal, meninggalkan ruangan hampir kosong saat Netanyahu mulai berpidato di PBB. Berikut daftarnya.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York mendadak ricuh setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, naik ke podium.
Sebanyak 180 dari 193 negara anggota dilaporkan melakukan aksi walk out massal, meninggalkan ruangan hampir kosong saat Netanyahu mulai menyampaikan pidatonya.
Ketika Netanyahu mulai berbicara, puluhan delegasi bergegas keluar. Pimpinan sidang sempat berusaha menenangkan dengan berkata, “Tolong tetap berada di ruangan, tolong duduk,” namun sebagian besar kursi tetap kosong.
Langkah dramatis ini dilakukan sebagai bentuk protes atas pernyataan keras Netanyahu yang menolak pengakuan negara Palestina dan berjanji “menyelesaikan tugas” melenyapkan Hamas di Gaza.
Reaksi tersebut memperlihatkan semakin tajamnya isolasi diplomatik Israel di tengah meningkatnya tekanan global atas perang di Gaza.
Negara-Negara yang Walk Out
Gelombang walk out datang dari hampir semua kawasan dunia. Tidak hanya negara-negara Arab dan mayoritas muslim, tetapi juga sejumlah sekutu dekat Amerika Serikat.
Berikut daftar negara yang meninggalkan ruangan:
- Negara Arab dan mayoritas muslim:
Aljazair, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Mesir, Indonesia, Iran, Irak, Yordania, Kuwait, Libanon, Libya, Malaysia, Maladewa, Mauritania, Maroko, Oman, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Yaman.
Baca juga: 8 Kebohongan yang Diucapkan PM Israel Benjamin Netanyahu dalam Pidatonya di Sidang Umum PBB
- Afrika:
Botswana, Burkina Faso, Ethiopia, Ghana, Kenya, Mali, Namibia, Niger, Nigeria, Senegal, Afrika Selatan, Uganda.
- Eropa:
Belgia, Finlandia, Yunani, Islandia, Irlandia, Norwegia, Portugal, Slovenia, Spanyol, Swedia.
- Amerika Latin:
Bolivia, Brasil, Chili, Kolombia, Kuba, Meksiko, Nikaragua, Peru, Venezuela.
- Asia (non-muslim):
Cina, India, Nepal, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Vietnam.
- Negara lain:
Australia, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan.
Simbol Isolasi Diplomatik
Aksi walk out besar-besaran ini dipandang sebagai simbol nyata keterasingan Israel di panggung internasional.
Para pengamat menilai langkah ini sekaligus menegaskan bahwa pengakuan negara Palestina semakin mendapat dukungan luas, meski Israel menolak keras.
Di luar markas PBB, ribuan pengunjuk rasa juga berkumpul di Times Square, menentang kebijakan Israel di Gaza dan menuntut penghentian serangan militer.
Sementara itu, Netanyahu tetap bergeming. Ia menegaskan bahwa mayoritas warga Israel mendukung penolakannya terhadap negara Palestina dan mengklaim operasi militer di Gaza adalah bagian dari “perang melawan teror.”
Namun, gelombang walk out 180 negara ini menjadi sinyal jelas bahwa dunia internasional kini semakin menekan Israel untuk mengakhiri perang dan membuka jalan bagi perdamaian di Timur Tengah.
Dengan tekanan global yang semakin kuat, posisi Israel kini berada dalam sorotan tajam dunia internasional.
Pengakuan negara Palestina oleh sejumlah kekuatan Barat diyakini akan memperumit langkah Israel di panggung diplomasi, sekaligus memperdalam ketegangan di kawasan Timur Tengah.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.