Korban Gempa Afghanistan Meningkat Menjadi Lebih dari 1.400 Orang
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Afghanistan timur telah melonjak hingga lebih dari 1.400, kata juru bicara pemerintah hari Selasa.
Beberapa dari mereka yang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit di Kabul dan provinsi Nangarhar yang berdekatan, kata Ehsan.
Ribuan anak berada dalam bahaya, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan pada hari Selasa.
UNICEF mengatakan pihaknya mengirimkan obat-obatan, pakaian hangat, tenda dan terpal untuk tempat berlindung, serta barang-barang kebersihan seperti sabun, deterjen, handuk, pembalut wanita, dan ember air.
Tentara Taliban dikerahkan di wilayah tersebut, memberikan bantuan dan keamanan. Bencana ini semakin membebani pemerintahan Taliban di negara yang dilanda perang tersebut, yang sebelumnya bergulat dengan penurunan tajam bantuan asing dan deportasi ratusan ribu warga Afghanistan oleh negara-negara tetangga.
Tim penyelamat dan pihak berwenang berupaya membuang bangkai hewan dengan cepat untuk meminimalkan risiko kontaminasi pada sumber daya air, kata seorang pejabat PBB pada hari Senin.
“Jalan yang rusak, gempa susulan yang terus terjadi, dan lokasi banyak desa yang terpencil sangat menghambat pengiriman bantuan,” kata Organisasi Kesehatan Dunia, seraya menambahkan bahwa lebih dari 12.000 orang telah terdampak gempa tersebut.
“Kerapuhan sistem kesehatan sebelum gempa bumi menyebabkan kapasitas lokal kewalahan, sehingga menciptakan ketergantungan total pada aktor eksternal,” katanya.
Makanan dan tenda sangat dibutuhkan, kata Safiullah Noorzai dari Aseel, sebuah platform teknologi kemanusiaan dengan jaringan di seluruh Afghanistan. Dengan rumah-rumah yang hancur, banyak orang tinggal di tempat terbuka di tengah kekhawatiran akan gempa susulan, tambah Noorzai.
Terbatas Sumber Daya
Upaya penyelamatan dan bantuan mengalami kesulitan karena terbatasnya sumber daya di negara berpenduduk 42 juta orang yang dilanda perang ini dan terbatasnya bantuan global setelah tragedi tersebut.
Sejauh ini, Inggris telah mengalokasikan satu juta pound ($1,35 juta) untuk mendukung upaya PBB dan Palang Merah Internasional dalam mengirimkan perawatan kesehatan penting dan pasokan darurat.
India mengirimkan 1.000 tenda dan memindahkan 15 ton pasokan makanan ke Kunar, dengan lebih banyak bahan bantuan akan dikirim pada hari Selasa.
Negara-negara lain seperti China, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, Pakistan dan Iran telah menjanjikan bantuan tetapi bantuan belum tiba.
Afghanistan sangat terpukul oleh keputusan Presiden AS Donald Trump pada bulan Januari untuk memangkas pendanaan untuk lembaga kemanusiaan USAID dan pengurangan program bantuan asing lainnya.
Krisis di tempat lain di dunia, bersama dengan frustrasi donor atas kebijakan Taliban terhadap perempuan dan pembatasan pada pekerja bantuan telah menjadi faktor dalam pemotongan dana, menurut para diplomat dan pejabat bantuan.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Afghanistan mengumumkan pada hari Selasa bahwa jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Afghanistan telah meningkat.
Nabire Diguncang 116 Kali Gempa Susulan sejak Jumat, BMKG Minta Warga Tetap Waspada |
![]() |
---|
Kota Bogor Dua Kali Diguncang Gempa Minggu Dinihari, Kursi Sampai Bergoyang |
![]() |
---|
Begini Suasana Nabire Papua Tengah Usai Diguncang Gempa, Puluhan Kali Gempa Susulan |
![]() |
---|
Gempa Nabire Papua Berkekuatan M 6,6 Sebabkan Kerusakan, Ini Kata BMKG |
![]() |
---|
Gempa M 7,8 Guncang Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.